Banjul, Gambia (ANTARA News) - Presiden Gambia Yahya Jammeh mengatakan jika negara Afrika barat itu akan melarang impor beras mulai tahun 2016, dalam upaya untuk mendorong permintaan produk lokal dan menuju swasembada.

"Mulai tahun 2016, kami akan melarang impor beras ke negara ini dalam rangka untuk memperkuat industri pangan lokal serta meningkatkan swasembada pangan dan kesehatan yang baik," kata Presiden dalam pidato, Minggu, yang dipublikasikan oleh GRTS.

Beras adalah salah satu makanan pokok rakyat Gambia, namun negara ini hanya menghasilkan sejumlah kecil dari apa yang dikonsumsi oleh populasi.

Impor beras terutama dari Asia Tenggara telah dilakukan untuk memenuhi permintaan beras dalam negeri.

Menurut data resmi, sampai dengan tahun 2009, beras impor masih memimpin daftar hasil pertanian yang diimpor oleh negara itu.

Pertanian menyumbang 26 persen dari pengeluaran negara itu. Sektor itu juga mempekerjakan tiga perempat dari jumlah penduduk kelompok pekerja.

Pengumuman Jammeh itu dilakukan hanya sepekan setelah negara itu melarang impor paha ayam beku.

Gambia telah menghentikan impor unggas tersebut setelah mengusir salah satu bisnis yang paling kuat di negera tersebut karena menyimpan bahan makanan beberapa bulan setelah melewati tanggal kadaluarsa.

Kasus itu telah mengejutkan komunitas bisnis di negara terkecil di Afrika tersebut, yang mana pengecer dan masyarakat miskin mengandalkan barang impor murah untuk menjaga pengeluaran, demikian seperti yang dikutip dari AFP.


Penerjemah: GNC Aryani

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013