Teknologinya didesain sesuai dengan kebutuhan pemberantasan illegal fishing
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal (Dirjen) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin menuturkan, pembangunan dua armada kapal pengawas perikanan yang dibangun di Batam selesai akhir tahun ini.
 
"(Dua kapal pengawas perikanan) sedang proses, harapannya akhir tahun 2023 sudah selesai pembangunannya, sudah clear," ujar Adin kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
 
Dua kapal ini, lanjut Adin, rencananya bakal beroperasi untuk memperkuat tugas pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.
 
Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2022 telah menganggarkan dana untuk pembangunan Kapal Pengawas Perikanan, pengerjaan kapal tersebut dilakukan di Batam, Kepulauan Riau.
 
Dua kapal pengawas perikanan berukuran 50 meter dengan menggunakan teknologi anti-illegal fishing ini juga akan memperkuat armada pemberantasan pencurian ikan di laut Indonesia.
 
Adin menjelaskan kapal pengawas yang akan dibangun tersebut dilengkapi dengan peralatan dan permesinan yang canggih serta persenjataan, salah satunya senjata mesin kaliber 12.7 mm.
 
"Teknologinya didesain sesuai dengan kebutuhan pemberantasan illegal fishing, di antaranya rope cutter yang mampu memutus jaring yang selama ini sering dilemparkan ke laut untuk menghalangi proses penangkapan kapal illegal fishing," terang Adin.
 
Ia mengungkapkan beberapa fitur yang dikembangkan diantaranya kecepatan sampai dengan 30 knot, overview wheelhouse 360° yang membuat nakhoda dan perwira kapal bisa melihat ke semua sisi di sekitar kapal serta teknologi pemutus tali.
 
Selain itu, kata dia, kapal pengawas kelas II (panjang 50 meter) ini juga dilengkapi dengan meriam air, dan sea rider dengan kapasitas lima orang awak kapal, serta fin stabilizer dan interseptor yang membuat kapal tersebut lebih stabil.
 
Selain yang dibuat hasil bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (Swakelola Tipe II) ini, kata dia, pemodelannya telah diujicoba di Laboratorium Uji, Balai Teknologi Hidrodinamika, BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Surabaya.
 
"Kapal ini lebih cepat dan lebih stabil dibanding tipe-tipe sebelumnya untuk kelas kapal yang sama," ujarnya.​​​​​​​


Baca juga: KKP catat 10.130 kapal berpotensi melanggar jalur penangkapan ikan
Baca juga: Petugas KKP lakukan penyamaran guna atasi penangkapan ikan merusak

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023