adanya jembatan ini dirasakan betul oleh masyarakat karena memperpendek jarak tempuh dalam kegiatan usaha
Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu membangun jembatan gantung di Desa Suka Bandung Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan guna memperlancar distribusi hasil bumi warga di daerah itu.
 
"Aktivitas masyarakat, memang setiap hari lebih banyak berada di seberang jembatan ini. Usaha perkebunan terutama sawit, dan adanya jembatan ini dirasakan betul oleh masyarakat karena memperpendek jarak tempuh dalam kegiatan usaha," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Minggu.
 
Rohidin menjelaskan jembatan tersebut menjadi penghubung Kecamatan Pino Raya ke Kecamatan Pino Masat Kabupaten Bengkulu Selatan yang termasuk kawasan penghubung sentra produksi sawit.
 
Menurut Rohidin, sebelumnya warga harus memutar dulu ketika mengangkut hasil kebun dalam jumlah banyak.

Dengan adanya jembatan tersebut, lanjut dia, warga mendapat kemudahan, waktu pengangkutan komoditas yang efisien serta rendah biaya distribusi yang harus dikeluarkan.

Baca juga: Pemprov: Pembangunan Jalan Inpres di Bengkulu Utara hampir rampung

Baca juga: Bengkulu tingkatkan inovasi produk daerah lewat Ketupek 2023
 
"Jaga dan pelihara bersama jembatan ini, terutama sampah jangan menumpuk di sekitar jembatan karena jembatan dapat cepat berkarat, dan jika ada baut atau besi yang kurang kuat harus segera diperbaiki jangan sampai sudah copot, sudah berkarat baru ditangani hal tersebut menimbulkan biaya dan risiko lebih tinggi," ucapnya.
 
Kepala Desa Suka Bandung Riplan Junaidi mengatakan selama ini warga kesulitan dalam mengangkut hasil kebun, khususnya sawit. Tanpa jembatan tersebut, menurut dia, cukup memakan waktu untuk pendistribusian hasil bumi.
 
"Selama ini masyarakat kesulitan membawa hasil kebun (tandan sawit), dengan adanya jembatan akan lebih cepat, warga bisa mengangkut hasil kebun menggunakan sepeda motor," kata dia.
 
Seorang warga Desa Suka Bandung, Rusdi (55) menyampaikan dengan adanya jembatan itu memudahkan warga mengangkut hasil kebun berupa sawit dan padi.
 
"Sebelumnya warga menggunakan rakit bambu untuk melintasi sungai ini dalam mengangkut hasil kebun. Alhamdulillah saat ini jembatan sudah ada, jadi ini membantu aktivitas warga," ujarnya.

Baca juga: Bengkulu undang investor Qatar, Korsel dan Malaysia berinvestasi

Baca juga: Bengkulu luncurkan RIRU Rafflesia akselerasi investasi daerah

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023