Shanghai (ANTARA) - Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) keenam, yang dimulai pada Minggu (5/11) di Shanghai, menuai pujian dari para pemimpin dan pejabat asing atas kontribusinya dalam menyuguhkan peluang bisnis kepada perusahaan-perusahaan global, mendorong perdagangan dan kerja sama internasional, serta mempromosikan pembangunan ekonomi global.

Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengatakan bahwa baik Australia maupun China telah mendapatkan manfaat dari pembangunan dan stabilitas regional. Dia menyebutkan bahwa perdagangan barang dan jasa telah meningkat hampir dua kali lipat sejak Perjanjian Perdagangan Bebas China-Australia mulai berlaku pada 2015, membuat lebih banyak produk Australia berkualitas tinggi tersedia bagi para konsumen di China dan memberikan masukan penting bagi bisnis China.

Pemerintah Australia akan terus mendorong kerja sama karena menjalin hubungan melalui dialog dan kerja sama merupakan kepentingan bagi Australia maupun China, kata Albanese.

PM Kuba Manuel Marrero Cruz mengatakan bahwa Kuba memandang penting untuk dan terus berpartisipasi dalam acara yang signifikan tersebut.

Penyelenggaraan CIIE keenam akan membantu komunitas internasional mendorong pemulihan ekonomi global dan pengembangan perdagangan dunia secara lebih inovatif dan efektif, ujar Marrero.

China merupakan mitra dagang terbesar Kazakhstan, dan kerja sama bilateral juga telah meraih serangkaian hasil, ungkap PM Kazakhstan Alikhan Smailov, menambahkan bahwa lebih dari 30 perusahaan Kazakhstan berpartisipasi dalam CIIE keenam.

Kazakhstan akan terus menggunakan platform tersebut untuk membawa lebih banyak produk berkualitas tinggi ke pasar China yang sangat besar, sebut PM Kazakhstan itu.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa "30 tahun emas" berikutnya dalam hubungan Kazakhstan-China akan menyaksikan berbagai peluang pembangunan yang substansial, dengan kerja sama ekonomi dan perdagangan memainkan peranan penting.
 
   Orang-orang berjalan melewati poster elektronik China International Import Expo (CIIE) ke-6 di Stasiun Kereta Api Hongqiao di Shanghai, China, pada 3 November 2023. (Xinhua/Ding Ting)

CIIE keenam merupakan sebuah "kesempatan yang baik untuk lebih mengonsolidasikan dan memperdalam hubungan Serbia-China," ungkap PM Serbia Ana Brnabic.

Dia mengatakan Serbia merupakan salah satu negara pertama yang mengakui pentingnya pameran ini, menambahkan bahwa negaranya telah menarik banyak investor China. Dari 2018 hingga 2022, perdagangan antara kedua negara mengalami peningkatan signifikan, dengan ekspor Serbia ke China naik 12,7 persen.

Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Mokhber mengatakan bahwa banyak perusahaan Iran berpartisipasi dalam CIIE tahun ini. Dia berharap melalui pameran ini berbagai pihak dapat lebih memahami kekuatan Iran di berbagai sektor.

Dikatakan Mokhber, negara-negara harus berbagi peluang pembangunan, mendukung sistem perdagangan multilateral, dan menjaga stabilitas rantai industri dan pasokan.

Sementara itu, Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada China yang telah membuka pasarnya kepada dunia, khususnya kepada negara-negara Afrika.

CIIE memungkinkan perusahaan di seluruh dunia untuk memamerkan produk dan jasa mereka serta memperluas jaringan kemitraan mereka, ujar Mashatile.

Selain itu, CIIE juga menunjukkan komitmen China untuk menyeimbangkan hubungan dagang dengan negara-negara di seluruh dunia, sebut Rebeca Grynspan, Sekretaris Jenderal Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development/UNCTAD).

Seperti yang telah dibuktikan oleh China, keterbukaan bukan hanya tentang menghilangkan hambatan perdagangan atau mendorong investasi, tetapi juga tentang membuka pikiran terhadap ide-ide baru dan membuka hati bagi pertukaran budaya, tutur Grynspan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023