Kadang ide yang bagus, eksekusinya kurangnya
Jakarta (ANTARA) - Senior Partner McKinsey's & Company Khoon Tee Tan mengatakan bahwa inovasi menjadi hal yang sangat penting untuk menunjukkan keunggulan dalam berkompetisi.

Hal ini disampaikan pada sesi Concurrent Class pada penyelenggaraan hari pertama The 4th Indonesia Human Capital Summit (IHCS) di Jakarta, Senin (6/11). Khoon menyampaikan, inovasi tidak hanya sekadar gagasan untuk hal baru, tetapi juga meliputi bisnis, produk,model bisnis dan berdasarkan pengalaman pelanggan.

"Kadang ide yang bagus, eksekusinya kurangnya. Jadi penelitian kami menunjukkan bahwa pada dasarnya ada empat jenis inovasi utama. Jadi kita menciptakan produk baru yang sesuai dengan jenis pasar dan kebutuhan pelanggan baru," ujar Khoon.

Khoon menjelaskan, inovasi mempengaruhi semua faktor kesuksesan. Ide dan gagasan pun terus berkembang seiring dengan kebutuhan konsumen atau pelanggan. Untuk dapat berkompetisi dalam jangka waktu yang panjang, dibutuhkan inovator-inovator yang tidak hanya menerapkannya pada bidang bisnis saja, tetapi juga melalui lingkungan, sosial dan pemerintahan.

Leader of McKinsey's People & Organizational Performance Practice In Southeast Asia Phillia Wibowo mengatakan, inovasi tidak pernah sama dari waktu ke waktu. Inovasi mutakhir yang terjadi saat ini, belum tentu berguna untuk masa depan. Oleh karenanya, setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda terkait dengan inovasi.

"Inovasi adalah apa yang akan Anda lakukan hari ini dan Anda akan melakukannya secara berbeda di masa mendatang," kata Phillia.

Lebih lanjut, Phillia juga menyebut bahwa strategi juga berperan penting dalam memenangkan kompetisi di dunia bisnis. Hanya mengandalkan inovasi tanpa strategi hanya akan membuat produk dan inovasi hanya berjalan di tempat.

Sementara itu, dalam sesi "Innovating with Empathy: Designing Digital Solutions Rooted in Human Experiences" yang disampaikan oleh Group VP Data and Analytics Product Management SAP Stacy Chapman menyebut, pengalaman pengguna sangat penting untuk menciptakan inovasi.

Ada beberapa pengalaman pengguna yang perlu diterapkan dalam menciptakan inovasi seperti seberapa bermanfaat bagi pengguna, kemudahan dalam mengoperasikan, tingkat kesukaan pengguna, perasaan terhadap barang atau merek tersebut serta seberapa besar faktor keberhasilannya.

"Apakah saya menyukainya? Apakah itu terlihat dan terasa enak? Apakah mudah digunakan, perasaan terhadap merek tersebut dan faktor keberhasilannya," kata Stacy.

Stacy mengatakan, di tengah era teknologi yang terus berkembang, penggunaan kecerdasan buatan atau AI bisa menjadi solusi digital. Dengan penggunaan AI, pebisnis dapat mengetahui apa yang paling banyak disukai oleh pelanggan serta apa yang dibutuhkan.

Baca juga: Erick: IHCS diharapkan jadi barometer pengembangan human capital
Baca juga: IHCS 2023 bahas kepemimpinan hingga kebijakan berorientasi manusia

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023