Surabaya (ANTARA) - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengukuhkan Prof Dra Tri Andjarwati MM dan Prof Dr Siti Mujanah MBA PhD, sebagai guru besar baru bidang keilmuan Ekonomi Bisnis di kampus setempat, Selasa.

Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho menuturkan kedua guru besar yang baru dikukuhkan Untag Surabaya menggenapi 25 Profesor yang dimiliki kampusnya.

"Dua guru besar ini menambah jumlah profesor di FEB. Saat ini bertambah jadi delapan profesor di FEB. Sebelumnya ada profesor di lima prodi di FEB, S1-nya ada tiga prodi, S2-nya satu prodi, dan S3-nya satu prodi," ujarnya usai Rapat Senat Terbuka Akademik Pengukuhan Guru Besar.

Dengan kata lain, lanjut dia, Untag Surabaya saat ini sudah mumpuni. Sebab, jika mengingat apa yang disampaikan Ketua LLDIKTI wilayah VII bahwa satu prodi minimal harus memiliki satu profesor, sementara di FEB sudah mempunyai lebih dari satu profesor untuk satu prodi.

Kendati begitu, Prof Nug, sapaannya mengakui masih ada fakultas-fakultas yang perlu digenjot guru besarnya. Misalnya saja, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), dan Fakultas Teknik.

"Di Fakultas hukum saat ini, masih ada dua profesor, FISIP ada tiga, dan Teknik masih memiliki satu profesor. Insya Allah kita akan menggenjot semuanya karena memang di enam tahun era saya sudah ada lima profesor yang sudah dikukuhkan menjadi guru besar," tambahnya.

Ada juga beberapa fakultas yang mendapat perhatian khusus Prof Nug seperti Fakultas Ilmu Budaya, Psikologi dan Vokasi yang belum memiliki guru besar.

"Ini tentu menjadi PR bagi pihaknya untuk terus mendorong para Lektor Kepala menjadi guru besar. Ini harus kita mendukung untuk menjadi guru besar," kata dia.

Dalam pengukuhan tersebut Prof Dra Tri Andjarwati MM memberikan orasi ilmiah berjudul "Manajemen Koperasi Inklusif Sebagai Penggerak Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan".

Sementara Prof Dr Siti Mujanah yang dikukuhkan sebagai guru besar ke-25 menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Mempersiapkan Sumberdaya Manusia yang Berkualitas di Era Global".

Ketua LLDIKTI Wilayah VII, Prof Dyah Sawitri mengungkapkan dua profesor yang baru dikukuhkan Untag Surabaya menjadi edit value dan penguatan terhadap prodi yang ada di Untag Surabaya menuju World Class University.

Dalam mencapai World Class University ini, LLDIKTI Wilayah VII menargetkan setiap prodi di perguruan tinggi swasta (PTS) minimal memiliki satu profesor.

Apalagi, pemerintah saat ini telah mempermudah syarat pengajuan guru besar. Jika dulu sebagai penilai harus me-review jurnal, namun sekarang tidak. Saat ini, jurnal sudah di-review penerbit. Sementara tugas penilai hanya melihat substansi jurnal.

Baca juga: Untag tawarkan pemanfaatan bahan baku alam di konferensi internasional

Baca juga: Untag Surabaya ajak mahasiswa baru hitung jejak karbon

Baca juga: Mahasiswa Untag Surabaya buat pemetaan penyebaran gizi buruk di Jatim

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023