agar Jakarta Pusat tidak ada genanganJakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat (Jakpus) memanggil 178 pengelola gedung di Jakarta Pusat terkait kepastian ketersediaan sumur resapan pada Rabu (8/11) siang.
"Rencananya besok 178 pengelola akan hadir di Pemkot Jakpus. Pemanggilan ini bertujuan untuk memastikan terkait sumur resapan," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Bakwan Ferizan Ginting saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Bakwan mengatakan, masih ada gedung-gedung di Jakarta Pusat yang mengalirkan air hujan langsung ke jalan. Dalam hal ini, Pemkot Jakpus mau mengetahui apakah gedung tersebut sudah memiliki sumur resapan atau belum.
Menurut Bakwan, air hujan seharusnya tidak langsung dialirkan ke jalan, tetapi masuk ke dalam sumur resapan terlebih dahulu.
Selain itu, Bakwan menegaskan bahwa Pemkot Jakpus khususnya Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat sudah siap menghadapi musim hujan yang diperkirakan mulai awal November 2023. Mulai dari petugas, pompa air yang ada dalam keadaan prima, dan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.
"Dalam waktu dekat kita juga akan menggelar apel untuk mengecek sarana prasarana (Sarpras). Tujuan ini pastikan agar Jakarta Pusat tidak ada genangan," ujar Bakwan.
Selain itu, Bakwan menegaskan bahwa Pemkot Jakpus khususnya Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat sudah siap menghadapi musim hujan yang diperkirakan mulai awal November 2023. Mulai dari petugas, pompa air yang ada dalam keadaan prima, dan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.
"Dalam waktu dekat kita juga akan menggelar apel untuk mengecek sarana prasarana (Sarpras). Tujuan ini pastikan agar Jakarta Pusat tidak ada genangan," ujar Bakwan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) yang bertugas 24 jam di setiap kelurahan di Jakarta untuk mengantisipasi banjir sesuai peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Tim itu bertugas menangani bencana termasuk banjir, melakukan edukasi dan mengevakuasi warga jika terjadi banjir di wilayah Jakarta serta melakukan penanganan dan pemantauan setelah bencana terjadi.
Tim itu bertugas menangani bencana termasuk banjir, melakukan edukasi dan mengevakuasi warga jika terjadi banjir di wilayah Jakarta serta melakukan penanganan dan pemantauan setelah bencana terjadi.
BPBD DKI Jakarta melakukan pengecekan sarana-prasarana yang meliputi tenda, perahu, pelampung cincin (ring buoys), jaket dan pelampung. Selanjutnya melakukan apel siaga bencana dan simulasi pendirian tenda di 25 kelurahan rawan banjir serta beberapa kelurahan yang berpotensi rawan banjir.
Baca juga: Pemkot Jakpus dan KPU sosialisasi peraturan kampanye Pemilu 2024
Baca juga: Pemkot Jakpus: Penyemprotan "eco enzyme" efektif kurangi polusi udara
Baca juga: Pemkot Jakpus beri bantuan kepada penyintas kebakaran di Johar Baru
Baca juga: Pemkot Jakpus dan KPU sosialisasi peraturan kampanye Pemilu 2024
Baca juga: Pemkot Jakpus: Penyemprotan "eco enzyme" efektif kurangi polusi udara
Baca juga: Pemkot Jakpus beri bantuan kepada penyintas kebakaran di Johar Baru
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023
