Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan optimalisasi jalur sepeda sepanjang 314,196 km dengan melakukan pemeliharaan sesuai tahap sampai 2026 guna menyediakan sarana bagi warga Jakarta untuk dapat bersepeda dengan aman dan nyaman.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pada Rabu, bahwa tahapan-tahapan optimalisasi yaitu 19 ruas jalan pada 2024, 43 ruas jalan pada 2025, dan 34 ruas jalan pada 2026.

"Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap keberlanjutan dan keberadaan lajur sepeda merupakan wujud nyata bukti komitmen untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang berkelanjutan, ramah pesepeda, dan mampu bersaing menjadi kota global," ujar Syafrin.

Dia menjelaskan bahwa komitmen Pemprov DKI untuk mendukung penyediaan lajur sepeda yang aman dan nyaman bagi masyarakat Jakarta dibuktikan dengan pembangunan lajur sepeda di ibu kota sepanjang 301,084 km pada tahun 2012-2022.

Angka tersebut, menurutnya, melampaui target 252,1 km dalam Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022, serta target 298km dalam Instruksi Sekretaris Daerah Nomor 88 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah.

"Pada tahun 2023, dilakukan dukungan terhadap penyediaan lajur sepeda dengan melakukan pembangunan serta pemeliharaan terhadap lajur sepeda," dia menuturkan.

Syafrin mengatakan, pada 2023, lajur sepeda sepanjang 13,11 km dibangun di 3 kawasan yang meliputi wilayah Blok M, wilayah Barito, serta wilayah Tebet. Menurutnya, jalur tersebut telah menjangkau layanan rute angkutan umum massal, yaitu halte Transjakarta, stasiun MRT Jakarta, stasiun LRT Jabodebek, stasiun KRL, dan terminal bus.

Selain itu, ujarnya, Dishub juga senantiasa melakukan pengawasan dan perawatan sarana dan prasarana sepeda. Syafrin mencontohkan, mereka membongkar stick cone lajur sepeda yang rusak karena dihantam kendaraan bermotor di sejumlah ruas jalan, lalu menggantinya dengan paku jalan solar cell atau mata kucing.

Sebelumnya, Bike to Work (B2W) Indonesia mencabut status Jakarta sebagai kota ramah sepeda, karena mereka menilai Jakarta tidak konsisten dalam melakukan tata kelola, terutama dalam hal jalur sepeda.

Ketua B2W Indonesia Fahmi Saimima pada Selasa (7/11) mengatakan bahwa inkonsistensi itu antara lain rekayasa lalu lintas pada April 2023 di kawasan pertigaan lampu merah Santa, Jakarta Selatan, yang dilakukan dengan cara membongkar pedestrian dan jalur sepeda. Selain itu, pengurangan atau pengalihan anggaran sebesar Rp 4,5 milyar dalam Draft Pembahasan Raperda APBD Tahun Anggaran 2024.

Menurut Fahmi, Jakarta perlu menggiatkan kembali inisiatif-inisiatif yang memprioritaskan pesepeda di Jakarta, seperti menargetkan pembangunan jalur sepeda sepanjang 500km di seluruh ibu kota.

Baca juga: Heru: Jalur sepeda ditambah jika warga mintaBaca juga: Heru: Jalur sepeda ditambah jika warga minta

Baca juga: Mata kucing di jalur sepeda lebih estetik dan mudah dirawat

Baca juga: Pemasangan mata kucing di jalur sepeda didukung legislator DKI

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023