Medan (ANTARA News) - Kementerian Pertanian merencanakan pemanfaatan anggaran yang didapatkan dari kenaikan harga bahan bakar minyak untuk memperbaiki berbagai infrastruktur irigasi dan peningkatan produksi pertanian.

"Akan ada alokasi yang signifikan dibandingkan kondisi saat ini," kata Menteri Pertanian Suswono usai berdialog dengan sejumlah kelompok tani di Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Sumatera Utara, Sabtu.

Belakangan ini, kata Mentan, sekitar 52 persen irigasi yang digunakan masyarakat dalam aktivitas pertanian di Tanah Air mengalami kerusakan, mulai ringan hingga berat.

Dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah, Kementerian Pertanian belum dapat melakukan perbaik secara menyeluruh, terutama untuk mendukung penguatan ketahanan pangan nasional.

"Untuk perbaikannya, dibutuhkan anggaran sekitar Rp21 triliun," katanya.

Namun, dengan adanya pengurangan subsidi dalam penjualan bahan bakar minyak (BBM), pemerintah akan memiliki anggaran lebih guna memperbaiki kerusakan irigasi tersebut.

Dalam pembahasan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) 2013, pihaknya merencanakan pengalokasian anggaran perbaikan irigasi untuk 4.000 desa.

Perbaikan irigasi tersier dari Kementerian Pertanian tersebut akan dilanjutkan dalam pembahasan APBN 2014 guna meningkatkan produksi pertanian dan semakin memperkuat ketahanan pangan nasional.

Dalam program perbaikan irigasi tersebut, pihaknya akan menetapkan prioritas yakni daerah yang memiliki kontribusi besar dalam produk pertanian seperti Pulau Jawa, Provinsi Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Aceh, dan Sumatera Utara.

Pewarta: Irwan
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013