Jakarta (ANTARA News) - Tarif beberapa angkutan umum di DKI Jakarta pada Senin sudah mulai naik meski Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memutuskan besaran kenaikan tarif angkutan umum setelah harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik.

Penumpang beberapa mobil metromini yang biasanya hanya membayar Rp2.000 kini harus membayar Rp2.500 sampai Rp3.000 sekali naik.

"Harganya sudah naik. Dari Rp2.000 jadi Rp2.500," kata salah satu penumpang, Deti Mega.

Deti, yang menggunakan Metromini 640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang, mengaku sudah mengetahui kenaikan tarif metromini itu dari seorang teman.

"Saya sudah siap-siap bayar pakai uang Rp5.000," katanya.

Sementara menurut Eka, yang menggunakan jasa bus Kopaja P20 rute Lebak Bulus-Senin, tarif metromini naik 50 persen dari Rp2.000 jadi Rp3.000.

Dia mengaku tidak tahu besar kenaikan tarif angkutan sebelumnya karena tidak ada pengumuman kenaikan tarif bagi penumpang.

"Saya kasih Rp5.000 saja, karena saya juga nggak tahu naiknya jadi berapa, ternyata naiknya jadi Rp3.000," kata Eka.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengatakan bahwa pemerintah provinsi belum memutuskan besaran kenaikan tarif angkutan darat meski Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI sudah meminta kenaikan sebesar 30 persen.

Penetapan kenaikan tarif angkutan, menurut dia, masih menunggu hasil perhitungan bersama yang dilakukan Organda, Dewan Transportasi dan Dinas Perhubungan.

Jokowi mengatakan, keputusan soal kenaikan tarif angkutan akan diketahui pekan ini setelah dia bertemu dengan pejabat Organda, Dewan Transportasi serta Dinas Perhubungan.

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013