Jember (ANTARA News) - Jalur kereta api di Jawa Timur dari Stasiun Jember ke Banyuwangi kembali normal karena dua gerbong Kereta Api Sritanjung yang anjlok telah dievakuasi petugas PT Kereta Api Daerah Operasi IX Jember, Senin sore.

Humas PT KAI Daop IX Jember, Gatut Sutiyatmoko, menuturkan jalur tersebut sudah bisa dilalui rangkaian kereta api karena petugas pun sudah memperbaiki rel dan bantalan yang rusak akibat anjloknya KA Sritanjung.

"Mulai pukul 17.15 WIB, jalur kereta di KM 12+0/1 sudah dinyatakan bisa dilewati dengan pembatasan kecepatan 40 kilometer per jam dan diusahakan besok Selasa (25/6) sudah dapat dilalui dengan kecepatan normal 80 km/jam," paparnya.

KA Sritanjung jurusan Banyuwangi-Yogyakarta anjlok di KM 12+0/1 tepatnya di jalur perlintasan 19, Emplasmen Stasiun Argopuro, di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.

Anjloknya kereta itu disebabkan sebuah truk derek bernomor polisi B 2492 PT tiba-tiba menerobos dan menabrak KA Sritanjung di pintu perlintasan saat petugas hendak menutup palang pintu, sehingga menyebabkan lima as kereta patah dan rangkaian kereta ke luar jalur.

Menurut dia, kereta pertama yang melintas di jalur tersebut adalah KA Mutiara Timur Siang jurusan Surabaya-Banyuwangi dengan pembatasan kecepatan kereta demi keamanan dan keselamatan penumpang.

"Petugas Daop IX Jember masih melakukan pemantauan di lokasi hingga malam ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan ketika perjalanan kereta melewati rel dan bantalan yang sudah diperbaiki tersebut," tuturnya.

Akibat anjloknya KA Sritanjung, sebanyak empat kereta batal berangkat yakni KA 78 Mutiara Timur Siang jurusan Banyuwangi-Surabaya, KA 382 Pandanwangi jurusan Banyuwangi-Jember, KA 385 Pandanwangi jurusan Jember-Banyuwangi, dan KA Pandanwangi jurusan Kalibaru-Banyuwangi.

Sementara, ratusan penumpang di Stasiun Jember mengembalikan tiket karena batalnya empat rangkaian kereta itu.

"Tiket penumpang kereta api yang batal berangkat akibat anjloknya KA Sritanjung di Banyuwangi dikembalikan 100 persen," ucap Gatut.

Salah seorang penumpang Hartatik mengaku kecewa dengan pembatalan KA Mutiara Timur jurusan Banyuwangi-Surabaya, namun ia terlanjur datang ke Stasiun Jember.

"Saat mendapat pesan singkat dari pihak stasiun tentang pembatalan keberangkatan KA Mutiara Timur siang, namun pesan itu saya baca setelah saya tiba di Stasiun Jember," tuturnya.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013