Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara di DKI Jakarta berada dalam kategori tidak sehat pada Sabtu pagi berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir.

Berdasarkan pantauan pada pukul 06.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 166 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5.

Situs pemantau kualitas udara dengan waktu terkini tersebut mencatatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat kelima terburuk di dunia.

Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Sabtu adalah Kolkata (India) dengan indeks kualitas udara di angka 267, diikuti Delhi (India) di angka 208, Dhaka (Banglades) di angka 175, disusul Baghdad (Irak) di angka 166.

Sejumlah wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki kualitas udara dengan kategori tidak sehat, yakni Cilandak (180), Kebon Jeruk (180), Slipi (176), Grogol (175), dan Kemang (173).

Sedangkan menurut laman Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta yang diakses pada Sabtu pukul 06.00 WIB, kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan berada pada kategori tidak sehat dengan indeks 109 dalam angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5.

Indeks angka 101-199 berarti tingkat kualitas udara di DKI dapat merugikan manusia atau kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

Berdasarkan data di laman tersebut, terdapat tiga wilayah yang terpantau masuk dalam kategori tidak sehat, yakni Lubang Buaya (109), Bundaran HI (107) dan Kelapa Gading (104).

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023