Jakarta (ANTARA) - Tim Pencak Silat Kazakhstan dengan dukungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Astana meraih sembilan emas di Kejuaraan Pencak Silat Senior Asia ke-7 dan Kejuaraan Terbuka Timur Tengah ke-1 di Dubai pada 7-13 November 2023.

“Selamat, akhirnya Kazakhstan merebut medali emas dalam kejuaraan Pencak Silat di tingkat Asia”, kata Duta Besar RI untuk Kazakhstan M Fadjroel Rachman dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Fadjroel menyampaikan bahwa diplomasi pencak silat penting dilakukan karena kedua negara menyukai olahraga bela diri.

"Indonesia ingin mempererat hubungan dengan Kazakhstan dan juga Tajikistan melalui Pencak Silat karena orang Kazakhstan dan Tajikistan menyukai olah raga bela diri dan Pencak Silat telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO sejak 2019," ungkap Fadjroel.

KBRI Astana berkolaborasi dengan Kementerian Olahraga, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) dan universitas-universitas telah memberikan dukungan untuk kemajuan Pencak Silat di Kazakhstan.

Dukungan tersebut antara lain mendatangkan pelatih dari Indonesia, penyewaan gedung turnamen, pemberian seragam silat, baju pelindung dan properti silat, termasuk rutin mendukung turnamen Pencak Silat tingkat daerah dan nasional.

Selain itu KBRI Astana meresmikan Pencak Silat Corner pada 28 November 2022 untuk memudahkan pesilat mencari referensi terkait olahraga bela diri itu.

Tahun ini KBRI mendatangkan tiga pelatih silat yaitu Muh. Abdul Haris, Luky Fatur Rahman dan Tri Utaminingsih hasil kerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta dan Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan.

Ketiga pelatih tersebut kemudian berkeliling selama tiga bulan ke beberapa kota di Kazakhstan untuk membantu pesilat mempersiapkan diri menghadapi kejuaraan, termasuk kejuaraan di Dubai.

Pencak Silat telah berkembang cepat di Kazakhstan sejak 2019, saat ini Asosiasi Pencak Silat Kazahkstan telah berdiri di 15 daerah dengan 30 klub resmi dan empat ribu pesilat di mana Dubes Fadjroel menjadi penasehat.

Prestasi yang ditorehkan cukup membanggakan, dimulai dari meraih 1 perak dan 1 perunggu di Malaka, Malaysia pada 2022, hingga pada 2023 meraih sembilan emas dalam kejuaraan internasional di Dubai.

Partisipasi dan capaian tim Kazakhstan menandai tonggak penting dalam perkembangan Pencak Silat di negara Eurasia ini sehingga ke depannya Kazakhstan dapat menjadi ibukota Pencak Silat di Asia Tengah dan Eurasia.

Baca juga: KBRI Astana gelar webinar panduan positif media sosial bagi anak-anak
Baca juga: KBRI Astana dorong peluang ekspor produk Indonesia ke Kazakhstan

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023