Kita menyusuri lagi jalur kereta api yang pernah ada di wilayah Indramayu
Cirebon (ANTARA) -
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon mengadakan kegiatan napak tilas pada dua eks jalur kereta api di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, untuk menggali riwayat historis serta mendokumentasikan peninggalan itu demi pengamanan aset.
 
“Kita menyusuri lagi jalur kereta api yang pernah ada di wilayah Indramayu. Di trek itu pasti ada jalur kereta dan aset yang lain. Dengan napak tilas ini kita bisa mengidentifikasi sesuai data yang kami miliki soal pengelolaan aset,” kata Vice President PT KAI Daop 3 Cirebon Dicky Eka Priandana di Cirebon, Rabu.
 
Dicky menjelaskan di Kabupaten Indramayu terdapat dua eks jalur kereta api yakni rute Jatibarang-Indramayu dan Jatibarang-Karangampel yang sudah lama tidak beroperasi.
 
Untuk jalur Jatibarang-Indramayu, kata Dicky, diresmikan sejak 15 September 1912 oleh perusahaan Staatsspoorwegen (SS) guna melancarkan proses pengangkutan hasil bumi dengan panjang lintas mencapai 18,1 km.
 
Sedangkan railway Jatibarang-Karangampel, dibangun pada 1925 dan mulai dioperasikan pada 1 Mei 1926 dengan panjang jalur sekitar 18,34 kilometer. Pembukaan cabang lintasan itu didasarkan pada kebijakan pemerintah Hindia-Belanda yang menerbitkan Staatsblad No.150 pada 28 Februari 1920.
 
“Selang beberapa tahun pengoperasinnya, jalur (rute Jatibarang-Karangampel) ditutup oleh SS per 1 Oktober 1932 sebagai akibat dari krisis depresi besar. Sedangkan jalur kereta api Jatibarang-Indramayu dinonaktifkan mulai 21 Juli 1973,” jelas Dicky.
 
Lebih lanjut, Dicky menyebutkan di perlintasan kereta api Jatibarang-Indramayu memiliki tiga stasiun yakni Jatibarang Lohbener dan Indramayu. Mengingat lintasannya cukup panjang, jalur tersebut juga melewati delapan halte.
 
Sementara pada lintas Jatibarang-Karangampel memiliki lima halte yang dilalui.
 
Dalam kegiatan tersebut, pihaknya bersama dengan sejumlah komunitas melakukan kunjungan ke aset peninggalan bersejarah yang masih bisa dijumpai seperti bekas Stasiun Lohbener dan Stasiun Indramayu, serta melihat eks halte Karangampel.
 
“Kita melibatkan banyak komunitas, sehingga banyak masyarakat yang mengerti lintas atau networking di Daop 3 Cirebon tidak hanya yang ada hari ini. Tapi pernah ada dari Jatibarang-Indramayu dan Jatibarang-Karangampel,” ucap dia.

Baca juga: KAI Cirebon: Hadirnya lokomotif livery vintage guna edukasi sejarah
Baca juga: KAI Daop Cirebon minta warga hati-hati laju KA bisa capai 120 km/jam

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023