Jakarta (ANTARA) - Indonesia berpeluang mengirimkan tenaga perawat ke Brunei Darussalam sebagai bagian dari kerja sama ASEAN, kata Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Achmad Ubaedillah.

Dia mengatakan hal itu saat bertemu dengan Direktur Perundingan Jasa Perdagangan Kementerian Perdagangan Basaria Tiara Desika Lumban Gaol di KBRI Bandar Seri Begawan pada Selasa (14/11).

"Indonesia dan Brunei dapat mengusulkan kesepakatan kerja sama tenaga perawat. Ini juga didukung oleh Basaria dan bahkan tidak hanya jasa keperawatan, namun juga jasa profesional lainnya," kata Ubadedillah dalam keterangan tertulis KBRI Bandar Seri Begawan pada Kamis.

Dia mengatakan penempatan tenaga kerja profesional asal Indonesia di Brunei Darussalam perlu terus didorong.

Saat ini lebih dari 30.000 WNI tinggal di Brunei, sebagian besar adalah pekerja migran. KBRI Bandar Seri Begawan terus berupaya meningkatkan jumlah pekerja migran terampil asal Indonesia di Brunei Darussalam, menurut pernyataan.

Sementara itu, Basaria mengatakan bahwa ASEAN memiliki Mutual Recognition Arrangement (MRA) di sektor jasa perawat. MRA tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendorong penempatan tenaga kerja profesional Indonesia di Brunei, katanya.

Basaria bersama rombongan berkunjung ke Brunei untuk menghadiri Pertemuan ke-105 ASEAN Coordinating Committee on Services di Bandar Seri Begawan pada 13-17 November 2023.

Baca juga: KBRI Brunei, BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen lindungi pekerja migran
Baca juga: Dubes nilai IKN Nusantara untungkan Indonesia dan Brunei

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023