Proyek di Wakatobi sekarang sudah jalan, sudah selesai (pembangunannya), tinggal diserahkan saja (peresmian)
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tb Haeru Rahayu menyebutkan saat ini Proyek Percontohan (Modelling) Komoditas Rumput Laut di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, telah beroperasi.
 
“Proyek di Wakatobi sekarang sudah jalan, sudah selesai (pembangunannya), tinggal diserahkan saja (peresmian),” ujar Tebe sapaan akrabnya saat berbincang dengan ANTARA di Jakarta, Jumat.
 
Proyek dengan luas lahan mencapai 50 hektare ini, lanjut Tebe, bakal menyerap pembudidaya rumput laut sebesar kurang lebih 100 orang yang tergabung dalam koperasi.
 
Ditjen Perikanan Budi Daya, lanjut dia, telah menemukan sistem yang tepat untuk pembibitan rumput laut yakni melalui kultur jaringan.
 
Sistem ini disebutnya memiliki kualitas genetik lebih baik, sehingga tidak mudah terserang penyakit, pertumbuhan cepat serta tahan di berbagai kondisi lingkungan.

Baca juga: KKP percepat pendataan Kartu Kusuka untuk kejar target 100 persen

Baca juga: Menteri Trenggono Pamerkan Kampung Nelayan Modern ke Komisi IV DPR
 
Sementara terkait pemilihan Wakatobi sebagai lokasi proyek ini, Tebe menyebut tak hanya memiliki potensi lahan yang sesuai namun juga mendapatkan dukungan baik dari pemerintah daerah maupun masyarakat.
 
“Kenapa Wakatobi, adalah bukan hanya cocok secara teknis tapi bagaimana dukungan daerah termasuk pemda yang sangat aktif membantu pusat. Kedua masyarakatnya sangat kolaboratif,” ujarnya.
 
Lebih lanjut, modelling rumput laut di Wakatobi ini juga memanfaatkan produk lokal yang ramah lingkungan dalam praktiknya.
 
Untuk pelampung, pihaknya menggunakan batok kelapa sebagai pengganti botol plastik sehingga mampu meminimalisir dampak mikro plastik di lingkungan.
 
Ketahanan batok kelapa sebagai pelampung juga diklaim mampu bertahan hingga 3 tahun atau 10 kali lebih tahan lama dibandingkan botol plastik.
 
Konsep ini pun telah sejalan dengan aspek kesehatan ekologi yang menjadi panglima pembangunan sektor kelautan dan perikanan nasional yang kerap disebut ekonomi biru atau blue economy oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam berbagai kesempatan.

Baca juga: KKP menyalurkan alat tangkap kepada nelayan di Kota Sorong

Baca juga: KKP sebut potensi ekonomi ikan tilapia capai 13,9 miliar dolar AS

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023