Kami percaya bahwa kesiapan dalam menghadapi Industri 4.0 adalah kunci untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat
Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) melakukan inovasi berbasis teknologi untuk menciptakan infrastruktur yang dapat menunjang bisnis perusahaan dalam memberikan pelayanan yang optimal bagi pengguna jalan tol.

"Penerapan teknologi menjadi jawaban atas kebutuhan dan tantangan yang dihadapi dalam operasional jalan tol, serta mempermudah pengguna jalan dalam mengakses informasi dan memantau lalu lintas terkini dari ruas-ruas tol yang ingin dilintasi," kata Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Saat ini, Hutama Karya telah mengembangkan lima teknologi dalam peningkatan pelayanan seperti pengembangan water treatment plant (WTP), penerapan smart lamp di sejumlah tol yang dikelola, dan pengembangan aplikasi HK Toll Apps sebagai media informasi berkendara di jalan tol Hutama Karya berbasis mobile.

Kemudian, ada penerapan sistem electronic traffic law enforcement (ETLE) yang terintegrasi dengan ETLE nasional dalam penindakannya, pemasangan alat weight in motion (WIM) dalam menciptakan jalan tol yang bebas dari kendaraan over dimension & over load (ODOL).

"Pengguna jalan tol dapat memantau langsung kondisi lalu lintas sebelum berkendara melalui smart CCTV secara real-time yang tersedia di aplikasi HK Toll Apps," ujar Tjahjo.

Selain itu, terdapat tiga teknologi yang mempermudah operasional tol seperti pengembangan intelligent traffic system (ITS), smart closed circuited television (smart CCTV) dan data remote traffic microwave sensor (RTMS) yang dapat mendeteksi kendala di jalan tol dan pendeteksian kondisi lalu lintas secara real-time.

Tjahjo menjelaskan bahwa sistem ITS dikembangkan dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI) yang dikendalikan secara terpusat di command center di HK Tower, serta dapat diakses di ruang kendali masing-masing cabang tol dengan penjagaan personil selama 24 jam.

Menurutnya, keunggulan dari sistem ini yakni dapat mendeteksi dan menganalisis kendali pendapatan tol, performa peralatan tol, kondisi lalu lintas melalui CCTV yang terintegrasi ke sistem ITS, penanganan lubang di jalan tol, hingga keluhan pelanggan dari media sosial.

Sedangkan untuk penerangan jalan umum (JPU), Hutama Karya telah memasang sebanyak total 3.704 unit smart lamp di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Tol Pekanbaru-Dumai, Tol Medan-Binjai dan Tol Sigli-Banda Aceh.

Keunggulan dari smart lamp yaitu fitur pengaturan otomatis dan pemantauan jarak jauh yang mempermudah pengoperasian tol serta dengan penggunaan LED membuat lampu menjadi lebih hemat energi dibandingkan dengan lampu konvensional.

"Penggunaan smart lamp di Asia Tenggara khususnya Indonesia masih belum banyak digunakan. Padahal di negara lain seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang yang sudah lebih dulu menerapkan ini di jalan tol," tuturnya.

Penggunaan smart lamp, tambah Tjahjo, dinilai efisien dalam membantu mengurangi konsumsi energi secara signifikan dan menghasilkan penghematan biaya operasional yang substansial

Hutama Karya sedang mengembangkan teknologi WTP untuk mengolah air yang bersumber dari sumur, sungai, waduk atau air recycle menjadi air yang aman dan sesuai untuk berbagai keperluan.

Saat ini, alat WTP baru diimplementasikan di Rest Area KM 306, Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung dan selama masa evaluasi, air yang dihasilkan dinilai telah sesuai dengan standar air bersih. Nantinya, alat WTP juga akan diterapkan di ruas-ruas lainnya di Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).

"Teknologi ini menjadi solusi atas permasalahan air di beberapa ruas di JTTS, yang kebanyakan membelah hutan atau sawah sehingga kualitas airnya masih kurang dan perlu di-treatment," ujarnya.

Dengan berbagai teknologi yang telah diterapkan dan juga terus melakukan inovasi, Tjahjo optimis Hutama Karya siap menghadapi penerapan INDI 4.0 di jalan tol dengan menyediakan infrastruktur teknologi untuk masa depan.

"Kami percaya bahwa kesiapan dalam menghadapi Industri 4.0 adalah kunci untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan di sektor transportasi dan infrastruktur," sebutnya.

Baca juga: Hutama Karya merampungkan pembangunan Jalan Muri-Kwatisore tahap I
Baca juga: Hutama Karya garap dua proyek baru di IKN senilai Rp1,1 triliun
Baca juga: HK lakukan pemeliharaan jalan di Tol Trans Sumatera jelang Natal

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023