kalau masyarakat membuat administrasi lengkap, pasti dipasang
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengatakan saluran pipa yang mengalirkan air bersih ke rumah warga di Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, akan terus bertambah secara bertahap.

"Akan terus bertambah (pipa), tergantung masyarakat mengurus administrasinya. Jadi, kalau masyarakat membuat administrasi lengkap, pasti dipasang," ujar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Perumda Air Minum (PAM) Jaya telah merampungkan pemasangan jaringan perpipaan air bersih di Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Saat meninjau instalasi jaringan perpipaan air bersih di lokasi tersebut, Heru meminta kesadaran masyarakat untuk bijak dalam memanfaatkan air bersih.

Baca juga: PAM Jaya seleksi seribu pelamar kerja

"Kepada warga, saya titip karena sudah tersambung air PAM, untuk menggunakan air dengan bijak dan tidak boros," kata Heru.

Warga setempat pun mengapresiasi terpasangnya pipa air bersih tersebut.

Ketua RW 04 Kelurahan Kebon Kosong Sardjono mengaku sudah lama merindukan akses air bersih yang dapat dinikmati oleh warga.

Menurut Sardjono, selama sekitar tiga dekade warga memanfaatkan air tanah untuk mandi, sementara untuk minum, warga membeli air dari penjual air bersih keliling.

Baca juga: PAM Jaya mulai proyek IPA Pesanggrahan untuk tambah pasokan air bersih

"Kami ucapkan terima kasih kepada Dirut PAM Jaya yang sudah masuk ke wilayah kami. Kami ucapkan terima kasih untuk Pak Pj. Gubernur yang telah meresmikan saluran PAM yang ada di wilayah RW 04 dari RT 1 sampai RT 4," kata Sardjono.

Direktur PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, saat ini pemasangan pipa air bersih telah terealisasi sebanyak 20 sambungan.

Sementara itu, pihaknya menargetkan sebanyak 2.119 pipa sambungan akan terpasang pada Februari 2024.

Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melaporkan bahwa wilayah Indonesia akan mengalami krisis air bersih pada 2045 karena perubahan iklim yang tidak terkendali serta tingginya kebutuhan air yang tidak diimbangi dengan upaya penyediaan suplai air secara berkelanjutan.

Baca juga: SDA DKI minta PAM Jaya rawat SWRO untuk ketersediaan air bersih

Hal tersebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik yakni ketersediaan air per kapita per tahun di Indonesia pada 2035 hanya menyisakan 181 ribu meter kubik.

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023