Jakarta (ANTARA) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) PAM Jaya melakukan edukasi penggunaan air bersih pada anak-anak sekolah di Jakarta di sela-sela khitanan massal yang digelar di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Arabika, Pondok Kopi, Jakarta Timur, Jumat.

Kegiatan itu dihadiri Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) DKI Jakarta, Mirdiyanti Heru Budi Hartono dan Ketua TP PKK Jakarta Timur, Diah Anwar.

"Ada sisi sosial yang harus kita lakukan, salah satunya khitanan massal ini. Kita juga memberikan edukasi ke anak-anak terkait penggunaan air bersih," kata Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin.

Menurut dia, untuk mendapatkan air bersih di Jakarta itu tidak mudah. Sumber air bersih di Jakarta ini bergantung kepada luar Jakarta. "Maka memanfaatkan air bersih di Jakarta harus lebih baik lagi, lebih hemat lagi," katanya.

Baca juga: PAM Jaya percepat pembangunan 12 reservoir komunal

Ketua DWP PAM Jaya, Lya Arief mengatakan, khitanan massal secara gratis itu melibatkan 162 anak yang tersebar di tiga kelurahan di Jakarta Timur. Yakni Kelurahan Pondok Kopi, Kelurahan Ujung Menteng, dan Kelurahan Pulo Gebang.

Para peserta khitanan massal, mendapatkan uang saku, peralatan sekolah, sarung serta kaos.

"Seperti kita ketahui, khitan, selain sebagai perintah agama bagi muslim, juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan, seperti menghindari risiko penyakit menular, mencegah infeksi saluran kemih, bahkan mencegah kanker," katanya.

Dalam kegiatan khitanan massal ini, Dharma Wanita PAM Jaya juga memberikan pendampingan dan penyuluhan terkait pentingnya menjaga kesehatan serta higiene pribadi setelah menjalani khitan.

Baca juga: PAM Jaya sediakan "call center" baru untuk mudahkan layanan

Hal itu bertujuan agar anak-anak yang menjalani khitanan dapat merawat lukanya dengan baik dan meminimalkan risiko infeksi. "Kebahagiaan warga Jakarta Timur juga terus diupayakan PAM Jaya melalui upaya penyediaan air perpipaan," katanya.

Lya juga mengungkapkan, PAM Jaya sebagai penyedia air perpipaan di Jakarta, didukung penuh oleh pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta telah membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk mencapai target 100 persen cakupan pelayanan pada 2030.

Salah satu SPAM yang dibangun adalah SPAM Regional Jatiluhur 1 yang meliputi 6 Kelurahan, yakni Kelurahan Pondok Kopi, Kelurahan Cilincing, Kelurahan Rorotan, Kelurahan Cakung Barat, Kelurahan Cakung Timur dan Kelurahan Ujung Menteng.

Di Jakarta Timur, PAM Jaya menargetkan sebanyak 19.442 sambungan baru melalui program SPAM Regional Jatiluhur 1. Seperti halnya khitan, penyediaan air yang terjamin secara kualitas juga penting bagi kesehatan.

Baca juga: Hingga 2030, DKI perlu 4.000 kilometer jaringan pipa air bersih

Setiap tetes air yang diproduksi PAM Jaya memenuhi standar Permenkes Nomor 2 Tahun 2023 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Intervensi penyediaan air minum, sanitasi yang layak serta perubahan perilaku berkontribusi 70 persen dalam pencegahan stunting.

"Alhamdulillah, mengingat betapa banyaknya manfaat berkhitan, maka kegiatan khitan massal gratis ini, semoga bisa meringankan beban dan menjadi kebahagiaan warga Kelurahan Pondok Kopi, Kelurahan Ujung Menteng, dan Kelurahan Pulogebang," ujarnya.

Selain khitanan massal, Dharma Wanita PAM Jaya sukses menjadi orang tua asuh stunting bagi 59 anak di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur, tepatnya di Kelurahan Cakung Timur (23 anak) dan Kelurahan Pondok Kopi (36 anak).

Lewat program tersebut, Dharma Wanita PAM Jaya berkolaborasi dengan TP PKK Kota Administrasi Jakarta Timur memberi makanan tambahan kaya protein selama 3 kali sehari bagi 59 anak selama 90 hari.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023