Jakarta (ANTARA) -
Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) yang terdiri dari sembilan kabupaten bekerja sama dengan 27 mitra nasional dan lebih dari 70 jejaring nasional dan lokal untuk mengelola wilayah yurisdiksi secara berkelanjutan.
 
Kerja sama tersebut menjadi bagian dari upaya mewujudkan target ekonomi lestari di sembilan kabupaten di bawah naungan LTKL yaitu Aceh Tamiang, Siak, Kapuas Hulu, Musi Banyuasin, Sanggau, Sintang, Gorontalo, Sigi, dan Bone Bolango.
 
“Seluruh ekosistem di LTKL telah menciptakan cetak biru transformasi yurisdiksi berkelanjutan untuk mencapai kesiapan menyambut pasar global," kata Wakil Ketua Umum LTKL H. Husni Merza, di Jakarta, Sabtu.
 
Hal tersebut, sambung Husni, dilakukan untuk melindungi setidaknya 50 persen hutan, gambut dan ekosistem penting lainnya dengan mensejahterakan 1 juta petani kecil dan masyarakat lokal.

Baca juga: LTKL sebut fesyen ramah lingkungan berkontribusi lawan perubahan iklim
 
Ia menyebutkan terdapat lima pilar esensial dalam cetak biru tersebut yaitu perencanaan, kebijakan dan regulasi, tata kelola multi pihak, inovasi dan investasi, dan pengukuran kemajuan, pelaporan dan komunikasi untuk memperluas dukungan.
 
Menuju tahun 2030, LTKL berfokus untuk mendorong keseimbangan antara model ekonomi konvensional yang berbasis perkebunan monokultur menuju pada model ekonomi baru yang berbasis alam.
 
Adapun model ekonomi berbasis alam yang dimaksud yakni bioekonomi dan ekonomi restoratif yang berfokus pada hilirisasi produk bernilai tambah berbasis alam dan keanekaragaman hayati yang dikelola secara kolektif oleh masyarakat lokal termasuk generasi muda.
 
Untuk itu pengembangan portfolio hijau dan pelibatan sektor swasta termasuk pelaku investasi dan pembiayaan dampak dan iklim serta pelaku rantai pasok komoditas sangat krusial dalam memicu kemajuan dalam transformasi yurisdiksi berkelanjutan.

Baca juga: LTKL kampanyekan Bangga Buatan Indonesia lewat Parade Berkain Lokal
 
Menurut Husni, sejak 2018 pembuktian resep khususnya terkait kesiapan kabupaten menghadapi pasar global terus meningkat.
 
Dari sisi inovasi kemitraan, kabupaten LTKL berhasil terkoneksi dengan berbagai mitra lokal, nasional dan global untuk membantu kesiapan kabupaten dalam mengurangi angka deforestasi, meningkatkan transformasi rantai pasok, ketertelusuran serta penyiapan portofolio investasi industri hilirisasi berbasis alam.
 
Sampai tahun 2023, terdapat 168 mitra multipihak termasuk sektor swasta yang bekerja sama untuk mendorong kesiapan kabupaten LTKL menuju transformasi
keberlanjutan.
 
Dari sisi pengukuran dan monitoring kesiapan, LTKL telah menyusun dan menjalankan monitoring kesiapan melalui Kerangka Daya Saing Daerah (KDSD).

KDSD merupakan agregasi dari berbagai kerangka nasional maupun global untuk memetakan serangkaian kebijakan,
indikator, dan alat bantu dalam mengevaluasi dan meningkatkan daya saing kabupaten suatu wilayah.
 
Mengenai kesiapan kabupaten menghadapi pasar global, Kepala Sekretariat LTKL Ristika Putri Istanti memastikan kesiapan kabupaten menghadapi standar apapun yang diberikan dengan modalitas resep 5 pilar dan pemantauan kematangan aksi kolektif di kabupaten LTKL berbekal KDSD dan Peta Gotong Royong.
 
“Bersama dengan mitra-mitranya, LTKL telah mengidentifikasi potensi dan kesiapan kabupaten lestari untuk memenuhi kebutuhan pasar global. Saat ini beberapa kabupaten LTKL sedang serius mempersiapkan portofolio investasi dan pengembangan industri hilirisasi di luar model komoditas perkebunan besar," kata Ristika.

Lebih lanjut Ristika menjelaskan ada transformasi perspektif baru yaitu selain memastikan suplai untuk pasar perusahaan global, kabupaten sudah bergerak untuk membangun produk bernilai tambah baik yang bersifat setengah jadi untuk kebutuhan industri maupun produk untuk konsumen.
 
Hal itu dibuktikan dengan adanya 21 portofolio investasi lestari di kabupaten LTKL dan 36 entitas bisnis lokal kabupaten yang sedang bertransformasi ke bisnis lestari dengan total 40 produk unggulan, dan didapatkannya komitmen investasi dan pendanaan sampai dengan 22,7 juta dolar AS untuk berbagai usaha hilirisasi komoditas berbasis alam di kabupaten LTKL.
 
 

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023