Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta kontestan Pemilu 2024 di provinsi ini tidak menggunakan tempat ibadah sebagai sarana kampanye politik praktis.

"Kontestan pemilu untuk tidak melaksanakan kampanye politik praktis di tempat ibadah agar tidak mengganggu proses ibadah. Pembinaan keagamaan juga agar bisa terus berlanjut," kata Kepala Kanwil Kemenag DIY Masmin Afif di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Masmin, untuk mengantisipasi munculnya kampanye di tempat-tempat ibadah, Kemenag DIY telah mengumpulkan pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) se-DIY.

Selain memastikan tidak ada kampanye di masjid, para pengurus BKM juga diminta menghadirkan ceramah atau khotbah Jumat yang menyejukkan.

"Nanti lewat ketua (BKM) kita minta membuat surat edaran biar bisa ikut berkontribusi mewujudkan suasana yang kondusif, dan aman," ujar dia.

Selain tempat ibadah, Masmin juga mengimbau aktivitas kampanye tidak memanfaatkan seluruh lembaga pendidikan di bawah Kemenag. "Biarkan tempat pendidikan untuk belajar anak-anak," ucap dia.

Memasuki masa kampanye yang dimulai Selasa (28/11), dia berharap seluruh lapisan masyarakat di DIY menyambut tahapan Pemilu 2024 dengan riang gembira, menentukan pilihan sesuai hati nurani masing-masing tanpa mengorbankan kerukunan.

"Pemilu ini kan lima tahun sekali, diberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bisa ikut berpartisipasi dengan baik dan menjaga kesejukan, menjaga kebersamaan, jangan sampai karena beda pilihan, beda idola menjadikan suasana tidak rukun," tutur Masmin Afif.

Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi sebelumnya juga menegaskan bahwa tempat ibadah, termasuk tempat pendidikan meliputi gedung dan/atau halaman sekolah dan/atau perguruan tinggi tidak boleh menjadi objek pemasangan alat peraga kampanye (APK).

Ketentuan tersebut tertuang dalam Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang kampanye Pemilu 2024.

Kampanye Pemilu 2024 akan berlangsung selama 75 hari terhitung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Masa kampanye tersebut akan menjadi ajang peserta pemilu memperkenalkan visi, misi, citra diri dan program kepada pemilih dan masyarakat.

Baca juga: Wapres tegaskan larangan politik uang dan kampanye di tempat ibadah

Baca juga: FKUB Sulteng: Rumah ibadah bukan tempat kampanye

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023