Paket sembako tersebut dijual dengan nilai Rp100 ribu per paketnya
Sorong (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya menyalurkan 1.100 paket sembako kepada masyarakat dengan harga murah meriah sebagai bagian dari upaya menekan angka inflasi menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
 
Ketua Panitia Gelar Pangan Murah dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sorong Iriana Yuni Astuti di Sorong Selasa menjelaskan, penyaluran 1.100 paket sembako murah itu merupakan bagian dari upaya menyediakan pasar murah kepada masyarakat khususnya di Kampung Klasari, Distrik Moisegen.
 
Total sembako yang disiapkan pada gelar Pasar Pangan Murah kali ini berjumlah 1.100 paket, dengan rincian satu karung beras premium merk Melon isi 10 kg, gula pasir 2 kg, tepung terigu 1 kg, dan minyak goreng kuncimas 2 liter.
 
"Paket sembako tersebut dijual dengan nilai Rp100 ribu per paketnya," kata Iriana Yuni Astuti.
 
Penyaluran paket sembako ini, katanya, dilakukan dengan mekanisme penukaran kupon, sehingga masyarakat wajib menunjukkan foto copy KTP kepada pegawai kantor distrik setempat untuk ditukarkan kupon berwarna merah.
 
"Kupon warna merah dan uang senilai Rp100 ribu diberikan kepada panitia pasar murah untuk mengambil paket tersebut," kata Iriana Yuni Astuti.
 
Pelaksanaan kegiatan Pasar Pangan Murah bersumber dari DPA SKPD Ketahanan Pangan tahun anggaran 2023, melalui kegiatan pemantauan stok pasokan dan harga pangan.
 
Tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pangan dan meningkatkan daya beli masyarakat di tengah terjadinya inflasi daerah.
 
“Kegiatan ini juga sebagai upaya penyediaan pangan untuk masyarakat sekaligus untuk menekan dan menurunkan stunting dengan menyediakan pangan yang bergizi dan berkualitas,” kata Ana, panggilan akrabnya.
 
Menurut Ana, total nila paket jika dijual dengan harga normal berkisar Rp286 ribu. Tetapi, pemerintah menanggung Rp186 ribu untuk memberikan keringanan harga kepada masyarakat dengan nominal harga Rp100 ribu.
 
Sementara itu, Kepala Distrik Moisegen, Solfester S. Batkormbawa mengungkapkan, inflasi pangan yang cenderung meningkat berdampak pada kenaikan harga pangan.
 
Menurut dia, harga yang cukup tinggi tentu akan membebani dan mengurangi daya beli masyarakat, terutama dari kalangan keluarga yang kurang mampu.

Hadirnya kegiatan Gelar Pangan Murah, diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam mendapatkan bahan kebutuhan pangan pokok dengan harga yang relatif terjangkau.
 
"Ini cukup membantu masyarakat di tengah kondisi ekonomi belum stabil," katanya.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023