PGN menjalankan customer acquisition untuk mencapai penambahan pengelolaan volume gas bumi melalui penambahan pelanggan baru, penyediaan infrastruktur gas beyond pipeline (LNG & CNG retail) dan perluasan jargas rumah tangga .....
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT PGN Tbk Arief Setiawan Handoko mengatakan menjelang akhir 2023, kebijakan strategis yang ditempuh adalah secara konsisten menambah portofolio pelanggan baru untuk mencapai target volume pengelolaan gas bumi.

Menurut dia, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, upaya diversifikasi usaha juga didorong melalui peran anak perusahaan, sehingga target pertumbuhan pendapatan konsolidasi dapat diperoleh melalui bisnis lain.

Selanjutnya, pengelolaan biaya secara optimal dilakukan, namun tanpa mengurangi aspek keamanan dan keandalan kegiatan usaha dan PGN juga memastikan memiliki tim kerja yang andal melalui pengembangan kompetensi dan implementasi HSSE untuk kenyamanan bekerja.

"PGN menjalankan customer acquisition untuk mencapai penambahan pengelolaan volume gas bumi melalui penambahan pelanggan baru, penyediaan infrastruktur gas beyond pipeline (LNG & CNG retail) dan perluasan jargas rumah tangga untuk mendukung kebijakan pengurangan subsidi. Sedangkan, diversifikasi bisnis dikembangkan oleh anak perusahaan melalui pengembangan LNG Arun, proyek biomethane, dan optimasi WK Pangkah," ujar Arief saat menyampaikan pencapaian dan perkembangan terkini perusahaan sampai triwulan III 2023 pada Public Expose Festival 2023, yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu.

Baca juga: PGN mulai mengalirkan gas bagi 2.705 rumah tangga di DKI Jakarta

Terkait pencapaian operasional, menurut dia, pengaliran gas bumi di bisnis transmisi mencapai sebesar 1.444 MMSCFD atau tumbuh delapan persen ditopang mengalirnya gas di pipa transmisi Gresik-Semarang.

Volume niaga gas bumi juga tumbuh lima persen atau menjadi 935 BBTUD dengan jumlah pelanggan 839 ribu yang volume terbesarnya dari pembangkit listrik, industri kimia, keramik, makanan, dan pupuk.

Salah satu sebab peningkatan volume niaga karena rerata harga gas yang dijual PGN kompetitif dibandingkan bahan bakar lain seperti HSD (setara 41,18 dolar AS/MMBTU), LPG 12 kg (setara 26,20 dolar/MMBTU), atau MFO (setara 33,74 dolar/MMBTU).

Arief menambahkan portofolio usaha lain yang dilaksanakan anak perusahaan beberapa yang mencapai pertumbuhan kinerja adalah transportasi minyak sebesar 42,9 MMBOE atau tumbuh 400 persen karena penyaluran minyak melalui pipa Rokan, Riau.

Kemudian, pada regasifikasi LNG terdapat kenaikan 21 persen menjadi 158 BBTUD karena adanya peningkatan permintaan di LNG Hub Arun.

Baca juga: PGN berkomitmen menjalankan bisnis berkelanjutan

Atas kinerja operasional tersebut, pendapatan konsolidasi yang dibukukan PGN meningkat sebesar dua persen atau 2,69 miliar dolar AS.

Kontribusi terbesar diperoleh dari bisnis niaga dan transmisi gas bumi sebesar78 persen dan selebihnya merupakan usaha hulu dan lainnya.

Ia juga mengatakan posisi kas setara kas masih terlihat solid untuk kebutuhan investasi dan modal kerja perusahaan, yang mana nilai yang dibukukan 1,04 miliar dolar AS.

Angka ini mengalami penurunan dari periode yang sama tahun sebelumnya karena upaya perusahaan memperbaiki struktur utangnya melalui aksi korporasi pembelian kembali obligasinya.

"Posisi kas kami masih baik pasca-buyback tahun ini dan didorong dari operating cashflow yang terjaga. Selain itu, melihat dari interest coverage ratio (sebesar 10,3x) serta rasio utang terhadap modal (sebesar 0,5x), maka PGN masih dalam kondisi likuiditas yang sehat. Bilamana ke depan dibutuhkan pembiayaan eksternal, maka kesempatan itu masih terbuka untuk kami," ujar Fadjar Harianto Widodo, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PGN.

Selanjutnya, dalam belanja modal sudah terealisasi 132 juta dolar dengan pemakaiannya 57 persen untuk usaha hilir dan lainnya, serta selebihnya untuk hulu.

Baca juga: PGN tingkatkan layanan secara real time dan terintegrasi lewat IMOC

Beberapa proyek yang menyerap pemakaian modal tersebut di antaranya adalah gasifikasi kilang minyak PT Pertamina (Persero) melalui pipa gas Senipah-Balikpapan, jaringan gas kota (jargas), dan revitalisasi terminal LNG Arun.

Pipa Senipah-Balikpapan telah terpasang 76 km dari target 78 km. Proyek ini merupakan bagian kontribusi sinergi PGN di Pertamina dalam mendukung kegiatan operasi Refinary Unit V Balikpapan. Pipa yang akan dibangun memiliki diameter 20 inci dan dimulai sejak 2022.

Fadjar menambahkan sebagai dukungan terhadap pemerintah menjalankan proyek strategis nasional, pembangunan jargas yang dibiayai PGN telah dilaksanakan di 37 kota/kabupaten dengan berbagai moda transportasi. Pembangunan yang telah terselesaikan sebanyak 102.354
sambungan rumah.

"Upaya revitalisasi aset Terminal LNG Arun dilaksanakan sehubungan upaya menangkap potensi pasar LNG Asia yang menarik," katanya.

Tangki yang tidak teroptimalkan akan dimodifikasi sehingga kapasitas dengan desain 127.000 m3 dapat beroperasi kembali ke depannya. Adapun proyek itu sekarang dalam tahap mencari mitra kerja untuk pekerjaan EPC.

Menurut dia, PGN juga akan terus aktif berkontribusi dan memanfaatkan peluang pencapaian target net zero emission melalui pengembangan biometana.

Proyek itu, lanjut Fadjar, merupakan upaya menjaga keberlanjutan bisnis gas bumi PGN yang memanfaatkan limbah sawit dengan potensi permintaannya mencapai 5,2 MMSCFD. Saat ini proyek masih dalam proses penyusunan front end engineering design (FEED).

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023