Buriram, Thailand (ANTARA) - Pembalap Indonesia Rheza Danica Ahrens menikmati persaingan perebutan gelaran juara Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 kelas Asia Production 250 (AP 250) dengan rekan satu tim, Herjun Atna Firdaus pada seri pamungkas yang digelar di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Sabtu-Minggu (2-3/12).

Kedua pembalap milik Astra Honda Racing Team (AHRC) itu adalah yang terkuat menjadi juara kelas AP 250 dimana Rheza menjadi kandidat terkuat karena memimpin klasemen sementara dengan 188 poin, memimpin 23 poin dari Herjun yang ada di posisi kedua.

“Ya biasa saja (tidak ada persaingan di luar sirkuit), tidak ada taruhan. Dari tim sih dilepas, istilahnya poinnya untuk satu tim, satu, dua, tiga kebetulan. Dari tim dilepas yang penting fair aja sih,” kata Rheza saat ditemui di Sirkuit Internasional Chang selepas selesai melakukan free practice kelas AP 250, Jumat.

Rheza kini sedang diambang juara keduanya di kelas AP 250 setelah tahun 2018. Bersaing dengan rekan satu tim untuk mencatatkan namanya sebagai pemilik kampiun kedua, ia mengaku tidak ada masalah.

Baca juga: Dua pembalap Indonesia berebut gelar juara Asia AP250 di seri terakhir

Pembalap asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta itu bahkan menilai balapan pada tahun ini terasa sangat spesial karena sang juara harus ditentukan sampai seri terakhir.

“Pressure pasti ada, ya coba nikmati saja. Ya kalau 2018 dari awal seri dominan sampai beberapa round dan itu kebetulan di Sentul (seri kelima) udah bisa juara. Dan kini sampai round terakhir, ya pasti lebih spesial ini sih, harus sampai last round,” ucap Rheza.

Tidak ada persiapan khusus satu hari menjelang seri pamungkas di Buriram. Hal ini dikarenakan pembalap 25 tahun itu sudah cukup familiar dengan Sirkuit Internasional Chang, pada seri pertama Maret lalu ia melibas habis dua kali sesi balapan dengan kemenangan.

“Kalau persiapan khusus sih gak ada ya kita sudah beberapa kali balapan di sini, round pertama kebetulan di sini juga. Ada sedikit gambaran dari setting gambaran di dalam track feelingnya hampir sama, kondisi tracknya, jadi mungkin cuma analisis saja dari round pertama mungkin kita masih kurang, kita improve di round terakhir ini,” ucap Rheza.

Untuk hasil free practice yang dimana pada hasil akhir ia hanya menempati posisi kelima dengan waktu tercepat 1:52.621, selisih 0.907 detik dari rekan satu timnya Veda Ega Pratama, Rheza mengaku tidak terlalu berlarut-larut.

“Hasil dari practice sejauh ini positif, feeling saya di atas motor juga. Punya pace time yang bagus, walaupun di sesi terakhir harus puas di posisi 5, tapi gap ke top group tidak terlalu jauh, mungkin di kualifikasi lebih maksimal biar bisa front row,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia pun berharap tuah di seri pertama berlanjut ke seri terakhir ini untuk mendapatkan kemenangan serta mengunci gelar kedua baginya di kelas AP 250.

“Ya tentu di seri terakhir ini harus fight dengan rekan satu tim, mungkin tidak mudah, saya akan berusaha maksimal. Semoga ada keburuntungan buat saya di last round ini,” tutupnya.

Baca juga: Pebalap Indonesia kumandangkan Indonesia Raya di Thailand

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023