Pontianak (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Muh Saichudin menyebutkan neraca perdagangan Kalbar dari Januari hingga Oktober 2023 mengalami surplus 1.254,79 juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Nilai ekspor Kalbar pada Januari-Oktober 2023 sebesar 1.647,86 juta dolar AS. Sedangkan nilai impor Kalbar sebesar 393,07 juta dolar AS. Dengan angka tersebut Kalbar surplus neraca perdagangannya," ujar dia, di Pontianak, Jumat.

Terkait nilai ekspor 1.647,86 juta dolar AS, disumbang oleh tiga jenis barang utama, yakni Bahan Kimia Anorganik (HS28), Lemak & Minyak Hewan/Nabati (HS15) dan Berbagai Produk Kimia (HS38)) dengan nilai masing-masing sebesar 693,90 juta dolar AS, 442,22 juta dolar AS dan 114,96 juta dolar AS.

Tahun sebelumnya Bijih, Kerak dan Abu Logam (HS26) masuk ke dalam jenis barang penyumbang ekspor terbesar di Kalbar. Namun seiring pelarangan ekspor mentah bauksit mengalami kontraksi. Semula pada 2022 nilai ekspor HS26 mencapai 495,79 juta dolar AS dan hingga kini hanya tinggal 84,31 juta dolar AS.

"Sedangkan dilihat dari tiga negara tujuan ekspor Kalbar sendiri, yakni India, Tiongkok, dan Malaysia dengan nilai masing-masing sebesar 533,83 juta dolar AS, 391,30 juta dolar AS dan 192,69 juta dolar AS," kata dia.

Sementara terkait impor, tiga jenis barang utama yang diimpor Kalbar, yakni Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84), Bahan Bakar Mineral (HS27) dan Karet dan Barang dari Karet (HS40) dengan nilai masing-masing sebesar 151,77 juta dolar AS, 108,63 juta dolar AS dan 22,80 juta dolar AS.

"Sedangkan untuk negara asal impor Kalbar, yakni Tingkok, Malaysia, dan Singapura dengan nilai masing-masing sebesar 179,31 juta dolar AS, 107,59 juta dolar AS, dan 28,37 juta dolar AS," ujar dia.
Baca juga: BI Kalbar bantu mengembangkan kopi liberika Sendoyan berbasis ekspor
Baca juga: Komisi IV DPR kawal proses izin ekspor perikanan Kapuas Hulu-Kalbar

Pewarta: Dedi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023