Berlin (ANTARA NewsP) - Jerman pada Jumat menyerukan pembebasan Presiden Mesir terguling Mohamed Moursi di tengah peningkatan ketegangan pendukung dengan penentang atas penggulingannya.

"Kami menyerukan pengakhiran pembatasan keberadaan Moursi," kata juru bicara kementerian luar negeri kepada wartawan.

Moursi ditahan di "tempat aman untuk keselamatannya" dan belum didakwa apa pun, kata kementerian luar negeri Mesir, tapi sumber tentara dan peradilan menyatakan ia kemungkinan diadili.

Juru bicara kementerian Jerman itu menyatakan "lembaga tepercaya", seperti, Palang Merah Dunia, harus diberi jalan ke Moursi.

Ia menyeru semua kelompok menahan diri dari kekerasan saat Ikhwanul Muslimin, kelompok berpengaruh tempat Moursi muncul, bertekad tetap berunjukrasa sampai ia dipulihkan.

"Kami dan mitra kami berpendapat bahwa setiap penampilan peradilan khusus di Mesir harus dihindari dan tidak boleh ada penganiayaan politik," katanya.

"Itu bukan hanya ungkapan asas aturan hukum kami, tapi juga keyakinan kami bahwa segala bentuk penganiayaan politik akan merusak masa depan Mesir," katanya.

Ia menyatakan "kembali ke demokrasi" di Mesir hanya berhasil jika semua kekuatan politik ikut dalam peralihan demokratis.

Ikhwanul Muslimin dan penentang Moursi menyeru unjukrasa terpisah di Kairo pada Jumat di tengah kekhawatiran pertumpahan darah lebih lanjut di negara terpadat di dunia Arab tersebut.

Pemimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon pada Kamis mengangkat keprihatinan tentang penahanan Moursi dan pemimpin lain Ikhwanul Muslimin, termasuk menteri luar negeri negara itu, kata juru bicara.

Ban menegaskan bahwa tidak boleh ada saling-balas terhadap pihak mana pun setelah kudeta militer terhadap Moursi, kata juru bicara badan dunia itu, Martin Nesirky, kepada wartawan setelah pembicaraan melalui telepon antara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan Menteri Luar Negeri Mohammed Kamal Amr.

Amerika Serikat pada Kamis mendesak pemimpin sementara Mesir dan tentara menghentikan penangkapan sewenang-wenang anggota Ikhwanul Muslimin dan menyatakan langkah tersebut hanya akan memperpanjang kemelut politik di negara itu.

Sudah banyak penangkapan dalam beberapa hari belakangan menyasar kelompok tertentu, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki.

"Itu tidak sejalan dengan rujuk bangsa, yang pemerintah sementara dan tentara katakan mereka kejar," katanya kepada wartawan dikutip AFP.
(B002/Z002) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013