agar lansia yang ada di Kota Palopo bisa sehat dan mandiri
Palopo (ANTARA) - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sulawesi Selatan Shodiqin mengimbau para lanjut usia (lansia) memanfaatkan aplikasi Go Lantang atau Go Lansia Tangguh.

"Pemanfaatan aplikasi Go Lantang ini sejalan dengan Sekolah Lansia yang nanti akan ada pertemuan sebanyak 12 kali dengan materi dan modul yang telah disusun oleh BKKBN Pusat" kata Shodiqin di Kota Palopo, Sabtu.

Dia mengatakan, aplikasi ini memiliki materi yang sangat ringan dan dikemas menarik bagi lansia, seperti pengasuhan dan perawatan lansia dan senam lansia.

Dengan memanfaatkan aplikasi Go Lantang (Go Lansia Tangguh) 7 dimensi lansia tangguh dan perawatan jangka panjang bagi lansia diharapkan tercapai.

Baca juga: Trenggalek miliki program sekolah nonformal untuk lansia
Baca juga: BKKBN Jambi mewisuda 47 siswa sekolah lansia


Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Kota Palopo, Isnanda Hikma mengatakan, dengan memanfaatkan aplikasi Go Lantang itu diharapkan dapat mendorong terwujudnya lansia tangguh di Kota Palopo yaitu sehat, mandiri dan produktif.

"Kami berharap penerapan aplikasi Go Lantang dan adanya Sekolah Lansia ini bisa menjadi upaya kita bersama agar lansia yang ada di Kota Palopo bisa sehat dan mandiri serta dapat dikembangkan ke seluruh wilayah Kota Palopo," ujar Hikma.

Kepala DPPKB Kota Palopo, Samsul Saide mengatakan program Sekolah Lansia merupakan program khusus dari BKKBN dengan target tahun 2023 setiap kabupaten membuat satu sekolah lansia.
.
"Kami memilih Kecamatan Bara, karena kami melihat pemerintah kecamatan sangat proaktif dalam pemberdayaan lansia, dimana telah terbentuk kelompok lansia sehingga tinggal mengintegrasikan dengan Sekolah Lansia yang nantinya dapat lebih berkembang baik dengan pembelajaran dan modul yang ada di BKKBN," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Samsul mengatakan angka stunting di Kota Palopo masih cukup tinggi yaitu 23,8 persen masih jauh dari target nasional yaitu 14 persen di tahun 2024, meski demikian telah berada di bawah angka rata-rata Sulawesi Selatan yaitu 27,2 persen.
.
"Kami berharap lewat keterlibatan lansia dalam pengasuhan anak, angka stunting di Kota Palopo dapat kita turunkan bersama sesuai target 14 persen di tahun 2024, bahkan mencapai target Pj Gubernur dan Pj Walikota zero stunting," ujar Samsul.

Baca juga: BKKBN optimalkan program BKL di Jawa Tengah wujudkan lansia tangguh
Baca juga: BKKBN dirikan sekolah lansia dorong lansia lebih produktif di Ternate
Baca juga: BKKBN: Jumlah lansia RI diproyeksi capai 19,9 persen pada 2045

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023