Jakarta (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) pada Minggu (3/12) menggalang dukungan bagi Palestina dalam acara penutupan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2023 di Jakarta.

"Kegiatan Bulan solidaritas Palestina 2023 berakhir dan berjalan di tengah krisis, artinya memang krisis yang terjadi di tengah pelaksanaan BSP ini menjadi sebuah cambuk untuk dapat menguatkan pentingnya solidaritas terhadap bangsa Palestina," ujar Ketua Panitia BSP 2023 Rifa Berliana Arifin saat berpidato pada acara itu di Jakarta, Minggu.

Rifa berharap krisis tersebut dapat memperkuat dukungan untuk perjuangan Palestina.

"Jadi suara kita sangat berharga, kegiatan kita sangat berharga, semua hal yang berkaitan dengan kegiatan ini sangat berharga sekali untuk mendukung dan menopang semangat para rakyat dan para pejuang di Palestina," katanya.

Ia juga berharap BSP 2023 bisa menjadi awal yang baik untuk terus meningkatkan dukungan solidaritas bagi Palestina di masa mendatang.

"Mudah-mudahan BSP tahun ini dan tahun-tahun selanjutnya menjadi tahun yang baik bagi Palestina," kata Rifa lebih lanjut.

Kegiatan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2023 telah dilaksanakan selama sebulan penuh dari 1-30 November.

Acara itu digelar untuk menunjukkan dan menggalang dukungan dari semua pihak yang tersebar di seluruh Indonesia untuk Palestina, serta beberapa negara lain di dunia yang mendukung Palestina.

BSP 2023 diadakan melalui beberapa rangkaian acara, di antaranya Festival Aqsa, Daurah Al-Quds/Diskusi Internasional, Pameran Foto, Talkshow Millenial Peacemaker Forum, Football Competition, Gowes Cinta Al-Aqsa, pengibaran Bendera Indonesia dan Palestina di puncak gunung, pengibaran bendera di sejumlah masjid, bakti sosial serta sarasehan.

BSP 2023 mengusung tema, 'Bergerak Berjamaah Tolak Pembagian Masjid Al Aqsa'. Tema tersebut diangkat mengingat isu pembagian Masjid Al Aqsa menjadi salah isu utama untuk merespons RUU Israel yang akan membagi Masjid Al-Aqsa antara Muslim dan Yahudi.

RUU itu diusulkan oleh anggota partai Likud Amit Halevi ke Parlemen Israel, Knesset. Padahal secara aturan yang berlaku, umat Islam adalah satu-satunya yang berhak atas Masjid Al Aqsa.

November dipilih menjadi Bulan Solidaritas Palestina karena pada bulan ini sedikitnya ada empat peristiwa penting yang diperingati rakyat Palestina dan dunia, antara lain Deklarasi Balfour pada 2 November 1917, di mana Inggris mengumumkan dukungan pendirian rumah nasional bagi bangsa Yahudi di Palestina.

Selain itu, ada juga peristiwa kematian negarawan Palestina Yasser Arafat pada 11 November 2004, Deklarasi Palestina Merdeka pada 15 November 1988 dan Hari Solidaritas Palestina sedunia yang ditetapkan PBB sejak 1979 setiap 29 November.

Baca juga: AWG gelar aksi "gowes" bentuk dukungan untuk Al Aqsa dan Palestina
Baca juga: AWG kutuk keras serangan Israel di rumah sakit Indonesia di Gaza
Baca juga: Palestina tetap jadi prioritas kebijakan luar negeri Indonesia

Pewarta: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023