Jakarta (ANTARA) - Klub Liga 1 Dewa United menggelar ajang youth development yang dikhususkan untuk kelompok usia 12 tahun di Base Camp Anak Dewa Desa Cicalengka, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu.

Dalam keterangan resmi yang diterima pewarta, Minggu, youth development bertajuk Festival Anak Dewa U-12 tersebut bergulir mulai 2 Desember hingga 3 Desember dengan diikuti oleh 12 tim.

“Ini kegiatan pertama untuk festival KU-12 dari Dewa United. Ada 12 tim ikut serta di kegiatan kali ini. Turnamen ini sifatnya undangan dan kami tidak bisa menampung banyak peserta karena dibatasi juga oleh tempat,” ungkap Panitia Pelaksana Festival Anak Dewa, Firman Utina.

Dalam pelaksanaannya, tim peserta dibagi menjadi tiga grup. Grup A diisi Bina Sentra, Pagedangan Jr, KSM Panongan, dan Remci FC. Kemudian Grup B ada Satria Muda, Montaro FA, H. Apud 24 Sentra, dan Youth Tiger.

Selanjutnya Grup C diisi Muara Tirta, FU15FA, Uni Bandung, dan Rajeg FC. Mereka bertanding dengan durasi 2x10 menit. Di antara dua babak itu, tim mendapatkan istirahat 5 menit.

“Ajang ini untuk membangun mitra dengan akademi atau sekolah sepakbola (SSB) yang ada di Tangerang Raya. Dengan fasilitas dan akademi yang akan dibangun di sini nanti, kami berharap ada anak-anak yang berpotensi untuk jadi pesepakbola,” lanjut Firman yang merupakan mantan pemain Persija Jakarta yang kini menjabat Direktur Teknik Dewa United.

Jadi melalui ajang ini, Firman menempatkan SSB yang ada di Tangerang Raya sebagai mitra. Ada juga dari luar Jawa. Peserta paling jauh adalah dari Gorontalo.

Dari festival nanti akan muncul pemain pilihan yang kemudian akan dikembangkan di Dewa United dengan bergabung ke tim anak dewa atau tim junior Dewa United. Harapannya, dari festival ini mendapatkan sebanyak 22 pemain yang bertalenta dan potensial.

Dijelaskan Firman, untuk sistem festival U-12 ini, dari tiga grup akan diambil masing-masing dua tim. Enam tim itu kemudian kembali diadu dengan komposisi juara Grup A ketemu peringkat 2 Grup C. Kemudian peringkat 2 Grup B ketemu juara Grup C.

Lalu juara Grup B menantang runner up Grup A. Pemenang dari masing-masing di fase ini akan dipertemukan lagi di babak final menggunakan trofeo. Jadi tiga tim saling bertemu untuk mencari yang terbaik.

“Untuk hadiahnya itu berupa equipment karena di usia ini, festival, sekali lagi kita bukan tujuannya masalah hadiah tapi gimana perangkat yang akan dibutuhkan nanti di SSB,” jelas Firman yang menjadi pemain terbaik di Piala AFF 2010.

Dikatakan mantan pemain Sriwijaya FC, Persib Bandung, dan Persita Tangerang ini, melalui festival U-12 diharapkan ke depannya bisa membantu persepakbolaan Indonesia khususnya timnas. Terlebih para pemain usia dini ini dikumpulkan nanti jadi satu tim di EPA dan Soeratin Nasional.

“Jadi dari usia ini kita sudah punya database yang untuk kita jaga mereka, bangun relasi dengan SSB yang ada. Perkembangannya bagaimana, kurangnya apa, nanti sharing dengan pelatih-pelatih SSB untuk peningkatan,” ucapnya.

Firman menjelaskan, program ini sebagai jawaban dari kebutuhan klub Liga 1 yang harus memiliki youth development untuk mempersiapkan lisensi FIFA.

Ini karena di sepak bola profesional, klub harus memiliki tiga wadah youth development. Di Elite Pro Academy (EPA), ada wadah untuk U-16, U-18, dan U-20. Kemudian untuk amatir, ada U-13, U-15, dan U-17.

Baca juga: Dewa United juarai Elite Pro Academy U-14

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023