Jakarta (ANTARA) - Penjabat Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto mengatakan film dokumenter tentang kunjungan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru ke Indonesia pada 1950 menunjukkan hubungan erat antara Indonesia dan India saat itu.

"Film ini sangat penting sekali untuk melengkapi dokumentasi tentang hubungan Indonesia dan India yang sangat luar biasa pada waktu itu," kata Imam pada acara penyerahan salinan digital film dokumenter sejarah "Pandits Nehru Visits Indonesia" kepada ANRI di Jakarta, Selasa.

Imam mengatakan bahwa pada masa awal kemerdekaan Indonesia, India adalah negara pertama yang menyampaikan dukungannya terhadap kemerdekaan Indonesia pada 1947, dan dukungan tersebut ditunjukkan melalui kunjungan PM Nehru ke Indonesia.

Film tentang kunjungan Nehru itu didokumentasikan oleh Perusahaan Film Negara, tetapi keberadaan film itu tidak ditemukan di arsip nasional sampai pada akhirnya salinan film tersebut ditemukan oleh akademisi Australia David Hanan dari University of Melbourne.

Salinan terakhir film itu disebutkan dibawa ke Australia oleh juru kamera Belanda pada sekitar tahun 1950an dan disimpan di National Film and Sound Archives (NFSA) Australia.

Baca juga: Australia serahkan film dokumenter era kemerdekaan kepada Indonesia

Imam mengatakan bahwa di Indonesia, catatan tentang kunjungan PM Nehru ke Indonesia hanya ditemukan dalam bentuk foto saja. Oleh karena itu, penyerahan salinan digital film dokumenter tersebut dinilai sangat penting bagi sejarah bangsa Indonesia.

"Ini menjadi momen bersejarah yang sangat penting," katanya.

Tahun 1945 hingga 1950, menurut Imam, merupakan tahun-tahun yang sangat krusial bagi sejarah bangsa Indonesia. Namun demikian, ia mengakui bahwa dokumentasi sejarah tersebut tersebar di mana-mana.

Setelah penyerahan salinan digital film dokumenter tersebut dari Australia kepada Indonesia, Imam mengatakan bahwa ANRI akan membuka film tersebut kepada masyarakat luas melalui situs web resmi ANRI.

"Untuk para peneliti juga bisa datang melihat langsung dari dekat, diputar di sini," katanya.

Baca juga: Sandiaga: Indonesia dan Australia berpotensi kerja sama di bidang film

Pewarta: Katriana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023