Proses impounding menjadi tahapan penting pada pengerjaan bendungan setelah selesainya pekerjaan konstruksi
Jakarta (ANTARA) -
PT Hutama Karya menyebutkan bahwa progres proyek pembangunan Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, telah mencapai 98,45 persen dan masuk ke tahap impounding atau proses pengisian awal bendungan.
 
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo menjelaskan khusus untuk pengerjaan paket II yang meliputi persiapan, pembangunan akses jalan serta jembatan, bangunan pelimpah, pembuatan landscape, penerapan sistem manajemen keselamatan konstruksi, pemasangan hidromekanikal hingga clearing area genangan sudah 100 persen.
 
“Proses impounding menjadi tahapan penting pada pengerjaan bendungan setelah selesainya pekerjaan konstruksi," kata Tjahjo di Jakarta, Rabu.
 
Lebih lanjut, dia menjelaskan proses tersebut secara garis besar dilakukan dengan menutup penuh pintu saluran pengelak kemudian dilakukan pemantauan debit air yang masuk ke daerah genangan.
 
Menurutnya, prosedur itu sudah memenuhi syarat serta persetujuan dari Komisi Keamanan Bendungan (KKB) mengenai segi teknis pembangunan.

Baca juga: Menteri PUPR: Bendungan Ameroro di Sultra dapat diresmikan akhir 2023

Baca juga: Pembangunan PSN Bendungan Ameroro Sultra ditargetkan selesai November
 
Proyek yang digarap melalui kerja sama operasi (KSO) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk itu memiliki total luas lahan 578,78 Ha dengan kapasitas tampung 98 juta m3 dan luas genangan 380 ha.
 
Dalam proses percepatan pembangunan paket II, terang Tjahjo, Hutama Karya menerapkan beberapa teknik dan inovasi seperti Green Construction serta didukung dengan penerapan teknologi Building Information Modelling (BIM) sebagai salah satu alat untuk mengontrol proyek dari segi mutu, waktu dan biaya.
 
Selain itu, tim di lapangan juga terus membangun komunikasi yang baik dengan para pemangku kepentingan yang terlibat sehingga proyek selesai di bulan Oktober 2023 dan lebih cepat dari rencana kontrak awal pada 30 November 2023.
 
Bendungan Ameroro memiliki beragam potensi di antaranya menambah layanan daerah irigasi seluas 3.363 Ha dimana sebelumnya hanya sebesar 1.903 Ha dan sebagai pemenuhan air baku sebesar 511 liter/detik.
 
Kemudian, juga berpotensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTM) sebesar 1.3 megawatt, sebagai pengendali banjir di Kabupaten Konawe sebesar 443 m3/detik dan menjadi objek wisata bagi masyarakat sekitar.

Baca juga: Progres pembangunan Bendungan Ameroro Sultra capai 75 persen

Baca juga: Menteri PUPR: Hingga 2023 Kementerian PUPR menyelesaikan 99 proyek strategis

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023