Jakarta (ANTARA News) - Hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN), yang mempersepsikan Partai Hanura adalah partai yang dianggap bersih, hendaknya tidak menjadikan kader partai sombong dan lupa diri.

"Kami ingin wakil rakyat dan kader dari Partai Hanura untuk tidak berbangga diri, apalagi menyombongkan diri dengan hasil tersebut," kata Ketua Fraksi Partai Hanura Syarifuddin Sudding di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Predikat Hanura sebagai partai bersih justru menjadi peringatan bagi seluruh kader partai agar bertindak semakin hati-hati, selalu menjaga amanat rakyat dan garis partai, serta tidak tergiur dengan korupsi, apa pun bentuknya, kata Syarifuddin.
 
Ia menambahkan, hasil survei LSN menunjukkan bahwa rakyat tidak tidur dan selalu memperhatikan tingkah laku anggota DPR RI. Sehingga rakyat bisa menilai, partai yang benar-benar membela rakyat.
 
"Hal itu semakin mendorong semangat kami yang duduk di parlemen untuk terus menyuarakan kebenaran, meski jumlah anggota kami masih sedikit, sehingga suara Fraksi Hanura sering kalah dalam pengambilan keputusan," katanya.
 
Dikatakan oleh anggota Komisi III DPR RI itu, sikap Hanura terhadap kader yang melakukan korupsi akan langsung diberhentikan dari keanggotaan partai.
 
"Apabila ada politisi Partai Hanura yang ketahuan melakukan tindak pidana korupsi, maka langsung dipecat tanpa harus menunggu status hukum dari pengadilan dulu. Hanura tidak ada toleransi dengan korupsi," ujar Sudding

Hasil survei LSN yang digelar tanggal 1-10 Mei 2013 di 33 provinsi, menyebutkan bahwa Partai Hanura dan Gerindra sama-sama dipersepsikan publik sebagai partai yang bersih dari korupsi, dengan perolehan 11,1 persen, disusul oleh PPP pada posisi ketiga dengan porolehan 7,5 persen dan PDIP 6,4 persen.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013