Begitu bandara Kualanamu dinyatakan beroperasi, maka aktivitas di bandara Polonia dihentikan.
Jakarta (ANTARA News) - Bandara Kualanamu di Provinsi Sumatera Utara akan menjadi bandara baru yang canggih dan modern yang merupakan salah satu simbol kebanggaan rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Sumut.

Setidaknya, optimisme itulah yang tersirat dari perkataan Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi dalam diskusi "Kesiapan Publik Pindah Bandara" yang digelar di lokasi bandara baru tersebut pada 10 Juli 2013.

Menurut Tengku Erry Nuradi, pengoperasian Bandara Kualanamu merupakan kebanggaan warga Sumut untuk memiliki bandara yang indah dan modern.

Selain itu, ujar Wagub Sumut, bandara baru tersebut juga dinilai sesuai dengan semboyan "Sumut Bangkit Raih Prestasi" yang selama ini kerap dilontarkan.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa dengan keberadaan Kualanamu, berarti masyarakat Sumut juga harus bersiap-siap untuk mengubah sejumlah kebiasaan.

"Mengubah kebiasaan memang sulit, tetapi harus dilakukan demi kebaikan provinsi Sumatera Utara," katanya.

Salah satu kebiasaan yang diubah antara lain adalah saat pengoperasian Bandara Kualanamu di Smut mulai resmi dibuka, maka hal tersebut akan menghentikan aktivitas penerbangan di Bandara Polonia untuk provinsi tersebut.

"Begitu bandara Kualanamu dinyatakan beroperasi, maka aktivitas di bandara Polonia dihentikan," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura Tri Sunoko.

Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara akan mulai beroperasi pada 25 Juli 2013. Sedangkan acara "Grand Opening" (Peresmian Akbar) akan dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 September 2013.

Sehari sebelum dilakukan "soft opening" dimulai atau pada 24 Juli malam, pesawat-pesawat berjadwal yang biasanya bermalam di bandara Polonia Medan, setelah menurunkan penumpang langsung terbang kembali ke Kualanamu.

Begitu juga pesawat-pesawat yang sebelumnya mendarat bandara di Polonia Medan, maka mulai pukul 00.01 WIB tanggal 25 Juli sudah harus mendarat di Bandara Kualanamu.

Menurut Tri Sunoko, bersamaan dengan dioperasikannya bandara Kualanamu, kereta api bandara yang menghubungkan Stasiun Besar Medan ke Bandara Kualanamu juga diresmikan.

"Tiket untuk satu kali perjalanan sebesar Rp80.000. Selain kereta api, dari kota Medan ke Bandara Kualanamu dapat ditempuh dengan taksi dan multimoda seperti bus yang tersebar di beberapa titik," katanya.


Perlu dukungan

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Herry Bakti S Gumay mengatakan, pengoperasian bandara baru perlu dukungan Pemerintah Provinsi.

Untuk itu, Herry meminta Pemprov Sumut melaksanakan UU No 1/2009 tentang Penerbangan terutama penyediaan areal untuk pengembangan bandara.

"Jangan sampai untuk pengembangan bandara akan datang, PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara mengalami kesulitan dalam pembebasan tanah," kata Dirjen Perhubungan Udara.

Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat pengguna jasa angkutan udara mengenai kepindahan layanan penerbangan ke Kualanamu.

Tengku Erry Nuradi juga menjanjikan bahwa masalah pertanahan seperti untuk akses baik untuk pembangunan jalan tol maupun non tol akan segera diselesaikan pihaknya.

Sebelumnya, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho menegaskan, masalah jalan arteri menuju Bandara Kualanamu akan segera dituntaskan agar operasional bandara itu yang rencananya akan dilakukan 25 Juli 2013 bisa berjalan lancar.

"Dari awal 30 titik yang bermasalah, kemudian menjadi 20 titik dan kini tinggal 11 titik jalan di kawasan Tanjung Morawa--Batangkuis, Deliserdang menuju Bandara Kualanamu yang masih bermasalah, harus segera dituntaskan," katanya sebelum Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Sumut, Kamis.

Akibat belum bebasnya jalan itu, pembangunan jalan menjadi terhambat sehingga dipastikan mengganggu kelancaran lalulintas dari dan ke Kualanamu.


Masalah utama


Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Tundjung Inderawan mengatakan, ada dua masalah utama yang harus dituntaskan di perkeretaapian dalam rencana operasional Bandara Kualanamu 25 Juli 2013.

"Pertama adalah soal belum selesainya Stasiun Kereta Api di Bandara Kualanamu dan ke dua belum tuntasnya pembebasan lahan untuk tempat parkir kendaraan di kawasan Stasiun Kereta Api Medan," kata Tundjung, saat memberikan penjelasan kepada rombongan Komisi V DPR yang mengunjungi bandara Kualanamu pada tanggal 4 Juli.

Direktur Keuangan PT Angkasa Pura (AP) II Laurensius Manurung yang juga memberikan penjelasan kepada Komisi V DPR mengakui belum rampungnya pembangunan stasiun kereta api di Kualanamu tersebut.

"Belum rampungnya stasiun itu karena terkait pembangunan yang berkualitas. Tetapi stasiun itu diyakini bisa rampung sebelum operasional Kualanamu mengingat dewasa ini sedang perampungan interiornya saja," katanya.

PT Kereta Api (Persero) Group telah menjalin kerja sama dengan enam bank untuk melayani penumpang kereta bandara Medan-Kualanamu.

Direktur Utama PT Railink (salah satu anak usaha Group) M.N Fadhila mengatakan saat ini telah tersedia kereta yang siap melayani para penumpang menuju Bandara Kuala Namu.

"Ke depannya selain layanan kereta bandara di Medan, Railink juga akan melayani para penumpang kereta dari Sudirman ke Bandara Soekarno Hatta Jakarta pada 2015," ujar Fadhila.

Selain kereta, Dinas Perhubungan Sumatera Utara juga telah mempersiapkan sedikitnya 405 bus-bus Damri, taksi dan bus-bus lain yang dipersiapkan untuk angkutan ke Bandara Kualanamu.


Persiapan maskapai

Tidak hanya di darat, persiapan juga dilaksanakan oleh sejumlah maskapai penerbangan udara seperti AirAsia yang telah mensosialisasikan akan melakukan migrasi sistem terkait kepindahan operasionalisasi Medan dari Bandara Internasional Polonia ke Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, pada 25 Juli 2013.

Siaran pers AirAsia yang diterima di Jakarta, Senin (15/7) menyebutkan, proses migrasi sistem itu akan mengubah kode Bandara Internasional Polonia (MES) menjadi Bandara Internasional Kualanamu (KNO) dalam sistem reservasi.

Proses tersebut akan berlangsung selama lima jam 30 menit mulai Senin, 15 Juli 2013 pukul 22.00 WIB hingga Selasa, 16 Juli 2013, pukul 03.30 WIB.

Selama migrasi sistem berlangsung, pelanggan tetap dapat melakukan pemesanan maupun pembelian tiket AirAsia secara online di www.airasia.com ke seluruh destinasi, kecuali untuk rute dari dan menuju Medan.

Selain itu, penumpang AirAsia dari dan/atau menuju Medan juga tidak dapat melakukan online check-in.

Bagi pelanggan AirAsia Indonesia yang ingin melakukan pembelian tiket dan juga melakukan check-in untuk penerbangan dari dan/atau menuju Medan, serta bagi calon penumpang yang ingin mengubah pemesanan lewat fitur Manage my Booking, dianjurkan melakukannya sebelum Senin pukul 22.00 WIB atau setelah Selasa 2013, pukul 03.30 WIB.

Setelah migrasi sistem selesai, seluruh penumpang yang akan bepergian dari dan atau menuju Medan untuk keberangkatan 25 Juli 2013 dan seterusnya akan menerima rincian jadwal perjalanan dengan kode bandara terbaru.

Dengan banyaknya persiapan yang telah dilakukan berbagai pihak, maka diharapkan saat pengoperasiannya hingga sesudahnya, Bandara Kualanamu benar-benar akan menjadi bandara kebanggaan baik bagi Sumut maupun bagi Republik Indonesia.

Oleh Muhammad Razi Rahman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013