Kairo (ANTARA News) - Keluarga presiden terguling Mohamed Moursi mengajukan tuntutan hukum kepada Panglima Angkatan Bersenjata Mesir Jenderal Abdel Fatah Al Sisi atas tuduhan menculik Moursi.

Osama Mohamed Moursi untuk pertama kali melakukan konferensi pers di Kairo pada Senin mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah diberitahu di mana Moursi berada sejak kudeta militer tiga pekan lalu.

"Ayah kami diculik oleh Al Sisi dan akan mengajukan tuntutan hukum di pengadilan Mesir dan di luar Mesir," kata Osama.

Osama membantah berita bahwa pihaknya telah mengunjungi ayahnya, namun menegaskan bahwa Moursi sebelum kudeta memiliki kesehatan prima, dan seperti biasa mampu bekerja selama 18 jam sehari.

Presiden Moursi tidak muncul di publik sejak 3 Juli setelah dilengserkan oleh militer, dan tidak diketahui di mana ia ditahan.

Kementerian Luar Negeri sebelumnya menyatakan Moursi berada di suatu "tempat aman", namun tidak mengungkapkan tempatnya.

Semula, diduga Moursi ditahan di Kantor Garda Republik, sehingga pendukungnya belakangan ini melancarkan aksi unjuk rasa di kompleks Garda Republik tersebut.

Bentrokan berdarah sempat terjadi di Garda Republik antara pendukung Moursi dan aparat keamanan, yang menewaskan 62 orang pendukung Moursi dan seorang perwira tentara.

Diisukan pula bahwa Moursi ditahan di Kantor Kementerian Pertahanan, sehingga belakangan ini kantor tersebut menjadi sasaran aksi demo pendukung Moursi.

Suratkabar pemerintah, Al Ahram, pada Senin memberitakan bahwa Jaksa Agung telah mengeluarkan surat perintah penangkapan Moursi selama 15 untuk diperiksa atas tuduhan pembunuhan demonstran.

Namun, berita yang ditulis langsung oleh Pemimpin Redaksi Al Ahram, Abdel Nasser Salama di halaman muka itu, dibantah kejaksaan agung.

Televisi Mesir mewartakan bahwa Nasser telah dipanggil oleh kejasaan agung untuk dimintai keterangan atas berita tidak benar tersebut.

Sementara itu, Ikhwanul Muslimin terus melancarkan aksi unjuk rasa untuk menuntut pengembalian keabsahan Presiden Moursi.

Pewarta: Munawar Saman Makyanie
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013