Kalau batu bara yang ada itu basah atau lengket maka ini bisa mengganggu proses pembongkaran dan handling PLTU. Begitu juga jika ukuran dari batu bara itu oversized.....
Jakarta (ANTARA) - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) sebagai subholding PLN Group menegaskan komitmennya dalam pengelolaan pasokan batu bara dengan bijak sebagai sumber utama pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Langkah ini dilakukan untuk mengoptimalkan potensi tambang yang tersedia untuk meningkatkan kualitas energi listrik yang dihasilkan.

Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) Iwan Agung Firstantara di Jakarta, Rabu, menjelaskan disiplin praktik tersebut secara konsisten dilakukan sehingga mampu meningkatkan ketersediaan cadangan batu bara untuk PLTU demi menjamin pasokan listrik yang andal bagi konsumen.

”Kalau batu bara yang ada itu basah atau lengket maka ini bisa mengganggu proses pembongkaran dan handling PLTU. Begitu juga jika ukuran dari batu bara itu oversized, hal ini juga bisa mengakibatkan delay bahkan blockage yang menimbulkan biaya tambahan. Jadi kami benar-benar selektif dalam melakukan pengelolaan, sehingga listrik yang kita sajikan dapat terus stabil bagi masyarakat,” kata Iwan.

Baca juga: PLN EPI gandeng Maharaksa Biru Energi dalam utilisasi biomassa STAB

Iwan mengutarakan, dampak dari batu bara yang buruk sangat berkontribusi menurunkan performance dari PLTU yang ada, bahkan memicu potensi emisi yang lebih besar.

Untuk itu kata Iwan, selain menerapkan pengelolaan batu bara yang baik, PLN Group juga mengimplementasikan prosedur FIFO (First In First Out) mulai dari penambangan sampai di PLTU. Tak hanya itu, batu bara yang sampai di PLTU pun melalui serangkaian proses pengawasan dari loading port sampai ke PLTU sehingga dapat memenuhi kecukupan PLTU.

”Jadi dalam proses pemakaian batu bara di PLTU, kami sangat memperhatikan kaidah-kaidah, sehingga batu bara yang dieksploitasi dapat optimal termanfaatkan,” tegas Iwan.

Baca juga: Jaga rantai pasok energi, PLN EPI raih Best In Class di IPEA 2023

Sejalan dengan roadmap mencapai Nationally Determined Contribution (NDC) pada 2030 dan Net Zero Emission di 2060, Iwan menjelaskan bahwa PLN EPI memastikan bahwa PLTU yang dimiliki selalu mematuhi baku mutu standar emisi sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia (RI) No 15/2019.

"Selama PLTU beroperasi, kami selalu berupaya menekan emisinya semaksimal mungkin menggunakan berbagai teknologi termutakhir. Emisinya juga dimonitor secara realtime dan terhubung langsung dengan dashboard di Kementerian Lingkungan Hidup," terang Iwan.

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023