Itulah yang disebut efek laten oleh pakar komunikasi politik Universitas Florida Lunda Lee Kaid yaitu mampu mengaktifkan daya kritis dan partisipatif pemilih
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Pengamat politik Universitas Jember Dr. Muhammad Iqbal menyebutkan bahwa kemampuan debat tiga calon presiden (capres) sangat mungkin bisa mengubah sikap pemilih dalam menentukan pilihannya pada Pemilu 2024.

"Itulah yang disebut efek laten oleh pakar komunikasi politik Universitas Florida Lunda Lee Kaid yaitu mampu mengaktifkan daya kritis dan partisipatif pemilih," katanya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu.

Menurutnya kualitas dan kemampuan calon presiden dalam debat secara teori biasa dinilai dari enam aspek yang dikenalkan oleh Lynda Lee Kaid yakni verbal, visual, perilaku, kognitif, citra kandidat dan efek laten.

Secara verbal, lanjut dia, capres perlu memaparkan visi misi dan programnya dengan argumentasi yang kuat dan lugas, kemudian secara visual berkaitan dengan gestur. Aspek perilaku dan citra terkait kestabilan emosi serta kepercayaan diri.

"Kognitif menyangkut daya kritis dan penguasaan substansi materi, sedangkan efek laten tentang kemampuan capres memunculkan kejutan mengenai isu maupun konteks tak terduga yang bisa mematahkan argumen lawan debat," tuturnya.

Baca juga: Pengamat: Anies dan Ganjar lebih dinamis berargumen dalam debat

Baca juga: Tampilan capres debat pertama, dari yang serius hingga "eye catching"


Iqbal yang juga pakar komunikasi politik itu menilai bahwa debat capres perdana sangat seru dan bermutu. Dari enam segmen kemampuan dan style verbal atau visual, Anies dan Ganjar yang argumentatif lebih dominan daripada Prabowo yang terlihat lebih emosional.

"Saya sangat yakin, besarnya pemilih bimbang atau undecided voter akan makin berkurang dan punya stok pilihan yang lebih mantap atas siapa capres pilihannya," ucap pengajar Hubungan Internasional FISIP Unej itu.

Ia mengatakan debat itu adu kemampuan argumentasi, sehingga tiga capres yakni Anies, Prabowo, dan Ganjar punya catatan kelebihan dan kekurangan dalam menyampaikan argumen-nya.

Baca juga: Setelah debat capres, Mahfud MD berkampanye di Banten

"Pada debat perdana, kualitas argumentasi Anies tampak lebih menguasai substansi materi dan manajemen konsistensi ketepatan waktu debat. Ganjar sedikit di bawah kemampuan Anies dalam kualitas berargumen. Prabowo lebih emosional," ujarnya.

Menurutnya pada pemaparan visi misi dan program berkaitan dengan isu HAM dan korupsi, capres Anies Baswedan lebih unggul dari Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

"Tentu masih ada lagi empat kali debat. Bila kualitas debat capres maupun debat pasangan cawapres sudah terlihat semua, pemilih tentu bisa punya kepastian lebih mantap atas calon pemimpin yang dipilih nya," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023