SIG memiliki sustainability road map yang mengarahkan fokus kami untuk menjadi bagian dari solusi...
Jakarta (ANTARA) - Semen Indonesia Group (SIG) meraih penghargaan Tamasya (Tambang Menyejahterakan Masyarakat) Award 2023 dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batu bara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, penghargaan dari Kementerian ESDM ini merupakan pengakuan atas kinerja penerapan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang berfokus untuk memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat.

“SIG memiliki sustainability road map yang mengarahkan fokus kami untuk menjadi bagian dari solusi, mendukung dan membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah sekitar operasional perusahaan,” kata Vita Mahreyni, di Jakarta, Rabu.

Dia menambahkan, berbagai program inovasi sosial yang telah dijalankan, dirancang berdasarkan kebutuhan dengan memperhatikan masalah yang dihadapi dan peluang-peluang positif yang dapat tercipta.

Adapun penghargaan tersebut diterima oleh dua anak usaha SIG, yaitu PT Semen Gresik dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) sebagai badan usaha pertambangan minerba yang dinilai telah menjalankan kinerja PPM dengan baik.

PT Semen Gresik berhasil meraih dua penghargaan, yakni untuk kategori "Implementasi Bidang Lingkungan dalam Bentuk Aktivasi Gerakan Perempuan (Bumi Kartini) untuk Mewujudkan Konservasi Produktif".

Kemudian, penghargaan kategori "Monitoring dan Evaluasi pada Kerangka Monitoring dan Evaluasi Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang Terintegrasi dalam Social License Index".

Sementara SBI berhasil meraih penghargaan kategori "Implementasi Bidang Lingkungan melalui Pelibatan Masyarakat dalam Aktivitas Reklamasi dengan Penerapan Sistem Pertanian Terpadu".

Program Bumi Kartini (Buah Manis Karya Wanita Tani) yang dikelola PT Semen Gresik Pabrik Rembang, merupakan program pemberdayaan perempuan yang berfokus pada pengolahan home farming dan limbah urine sapi dari ternak masyarakat menjadi cairan biourine sebagai zat perangsang tumbuh kembang tanaman di pekarangan rumah.

Melalui program ini, perusahaan mengajak kaum perempuan memanfaatkan pekarangan rumah untuk lahan bercocok tanam sayuran. Selain untuk dikonsumsi sendiri, hasil panen juga bisa dipasarkan baik secara langsung maupun dalam bentuk produk turunan.

Saat ini, Bumi Kartini beranggotakan 879 orang perempuan di mana 161 di antaranya merupakan kelompok rentan lansia. Adapun lahan yang telah dimanfaatkan dalam program tersebut memiliki luas total 9.324 ha.

Sayuran yang telah dihasilkan dari program ini meliputi kembang kol, kubis, terong, markisa, kangkung, wortel, kacang panjang, buncis, pakcoy, selada, sawi, pare yang rata-rata produksi mencapai 1.405 kg per bulan. Beberapa di antaranya dikembangkan menjadi produk turunan olahan, seperti selai terong, keripik pare, keripik terong, dan sirop markisa.

Menurut Vita, Bumi Kartini mampu mengatasi persoalan sosial sekaligus lingkungan karena dikembangkan berdasarkan pada konsensus "empowering problem to solve the problem". Limbah urine sapi yang selama ini langsung dibuang ke aliran anak Sungai Lusi berpotensi memicu terjadinya pencemaran dan menurunnya kualitas air.

Pada lain sisi, urine sapi juga mengandung gas metana yang dapat menyebabkan efek rumah kaca. Dengan diolah menjadi biourine, ancaman terhadap lingkungan dapat dihindari, bahkan terbukti berhasil mendatangkan nilai ekonomi bagi masyarakat.

Sementara program MAS SOLTAN (Sistem Reklamasi Tambang yang Berdampak Sosial dan Berkelanjutan) yang dijalankan oleh SBI Pabrik Narogong, Jawa Barat, menggabungkan potensi-potensi di lahan reklamasi dengan program kemitraan bersama masyarakat di sekitar area operasional.

Program yang berbasis pada pertanian terpadu ini telah melahirkan 7 kelompok binaan (3 kelompok tani, 1 kelompok ternak, 1 kelompok penyulingan dan 2 kelompok olahan atsiri) dari 4 desa sekitar operasional perusahaan untuk mempelajari sistem agroforestry, penggemukan sapi, pengolahan produk turunan atsiri, pemanfaatan lahan kritis dengan budi daya sorghum serta pemanfaatan mikoriza pada media tanaman di lahan reklamasi.
Baca juga: Dirut SIG: Transformasi bisnis perlu keberanian ambil risiko
Baca juga: Semen Indonesia tekankan pentingnya keberlanjutan dan inovasi

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023