Kita juga sedang membangun 1,3 gigawatt pembangkit listrik tenaga air di Kalimantan Utara.
Jakarta (ANTARA) -
Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk Hendri Tan mengatakan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak akan mempengaruhi kinerja usaha dan proyek-proyek yang sedang dikerjakan.
 
Pasalnya, proyek-proyek tersebut dibangun untuk memberikan keuntungan dalam jangka panjang atau lebih dari lima tahun ke depan.
 
“Tujuan kita adalah untuk memakmurkan Indonesia, jadi seharusnya (kinerja kita) tidak tergantung pada siapa pemerintahnya. Dan kita semua berharap ya, siapa pun pemerintah nantinya, juga mendukung kepentingan dalam negeri,” kata Hendri dalam Media Gathering, di Jakarta, Rabu.
 
Proyek-proyek yang dibangun oleh Adaro pun dikaji untuk memberikan keuntungan jangka panjang yakni 10 sampai 30 tahun ke depan.
 
Namun, Hendri belum bisa memperkirakan harga komoditas yang menjadi andalan Adaro, termasuk komoditas batu bara, tapi ia tetap optimis harga komoditas tetap terjaga stabil.
 
Presiden Direktur PT Adaro Power Dharma Djojonegoro juga optimis kinerja Adaro Power akan tetap tumbuh di tahun Pemilu 2024.
 
“Justru pada tahun pemilu, power plant-power plant siaga semua, tidak boleh mati,” kata Dharma.
 
Adaro menargetkan untuk meningkatkan produksi batu bara metalurgi menjadi 6 juta ton di tahun 2025, atau terus meningkat dari target di tahun ini yang sebesar 4,3 juta ton.
 
Presiden Direktur Adaro Power Dharma Djojonegoro mengatakan akan berfokus untuk menyelesaikan pembangunan proyek-proyek yang sedang berlangsung, antara lain produksi baterai untuk mengekspor listrik ke negara tetangga.
 
Adaro Power juga sedang menggarap 70 megawatt pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Kalimantan Selatan.
 
“Kita juga sedang membangun 1,3 gigawatt pembangkit listrik tenaga air di Kalimantan Utara,” ujarnya lagi.
Baca juga: Adaro sabet enam penghargaan CSR 2023
Baca juga: Adaro proyeksikan produksi batu bara thermal akan flat di 2024

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023