Jakarta (ANTARA) - Upland Project Kementerian Pertanian mendorong petani yang bernaung di bawah program tersebut untuk mempersiapkan embung air guna menampung air selama musim hujan yang nantinya digunakan menghadapi fenomena iklim yang memicu kemarau panjang.

"El-Nino harus menjadi salah satu pembelajaran pertanian sebab dampaknya tidak hanya di Indonesia, tetapi dunia. Terjadinya krisis pangan yang mengancam dunia," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.

Amran mengatakan salah satu program Upland Project adalah pengembangan infrastruktur irigasi dan embung penampungan air yang akan terisi di musim hujan dan dapat digunakan oleh petani apabila menghadapi kekeringan.

Selain pembuatan embung, Upland Project melakukan pembangunan sistem irigasi lain yang semuanya dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia.

Baca juga: Mentan sebut padi organik bisa jadi alternatif atasi krisis pangan

Pada kesempatan sama, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Ali Jamil mengatakan selain embung irigasi, kegiatan yang dilakukan Upland Project meliputi rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT), irigasi perpompaan atau perpipaan dan kelengkapannya, irigasi air tanah, dam, parit, dan penyimpanan jangka panjang.

"Pembangunan infrastruktur irigasi dilakukan tidak lain sebagai support Upland kepada petani agar terus dapat produktif sehingga tetap mendapatkan nilai ekonomi," kata Ali.

Ali menyampaikan melalui kerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund For Agricultural Development (IFAD), pihaknya telah mengembangkan irigasi pada 13 kabupaten dengan memegang konsep integrasi antara sektor hulu (on farm) dan pascapanen (off farm).

Kabupaten Banjarnegara dengan luas lahan 500 hektare mampu mengintegrasikan komoditas kopi dengan ternak domba. Lebak seluas 450 hektare lahan untuk area manggis, Garut seluas 200 hektare area bibit kentang, dan Tasikmalaya seluas 500 hektare area padi organik.

Baca juga: Puluhan peternak binaan Upland Project Kementan gelar panen raya

Selanjutnya Kabupaten Subang seluas 1.165 hektare area manggis, Minahasa Selatan seluas 840 hektare area kentang, Gorontalo seluas 70 hektare area pisang gape, Lombok Timur seluas 811 hektare area bawang putih, serta Purbalingga seluas 320 hektare area kambing dan lada putih.

Ada juga Kabupaten Malang seluas 300 hektare untuk area bawang merah, Magelang seluas 2.000 hektare area padi organik, Sumenep seluas 460 hektare area bawang merah, dan Sumbawa seluas 800 hektare area dengan komoditas bawang merah.

Pembangunan infrastruktur irigasi harus sesuai dengan ketentuan, seperti harus berdasarkan hasil survei, investigasi dan desain (SID) oleh tim teknis, lokasi dilengkapi dengan peta geospasial dan tersedianya sumber air, serta mekanisme bantuan sesuai dengan AWPB dan procurement plan.

"Selain infrastruktur irigasi, Upland juga membantu infrastruktur jalan usaha tani, alat dan mesin pertanian serta alat pengolahan pasca panen," kata Ali.

Dari rekap realisasi fisik terbaru, Upland telah membangun infrastruktur irigasi di antaranya terasering seluas 457 hektare, embung/dam parit sebanyak 111 unit, bak retensi seluas 100 hektare, sistem irigasi seluas 1.974 hektare, saluran irigasi sepanjang 118 kilometer, dan perpipaan sebanyak 257 unit.

Baca juga: Upland Project Kementan berkomitmen pemudah akses keuangan petani
Baca juga: Kementan: Upland Project punya fungsi perbaiki gizi masyarakat

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023