Kairo (ANTARA News) - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton pergi untuk mengunjungi Presiden Mesir terguling Mohamed Moursi, kata seorang pejabat senior Mesir kepada AFP, Selasa pagi.

"Dia pergi untuk melihat di mana dia ditahan. Dia belum kembali," kata sumber itu yang minta tidak disebut jatidirinya, tak lama setelah tengah malam.

Sumber lain mengatakan kepada AFP bahwa Ashton telah meninggalkan Kairo dengan sebuah helikopter militer menuju ke lokasi yang dirahasiakan di mana Moursi ditahan.

Mantan presiden yang digulingkan dalam kudeta 3 Juli setelah protes besar-besaran terhadap pemerintahannya itu belum pernah dipublikasikan sejak kejatuhannya.

Dia telah diserahkan pada tahanan atas tuduhan terkait dengan melarikan diri dari penjara selama pemberontakan 2011 yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak.

Selama kunjungan terakhirnya ke Kairo pada 17 Juli, Ashton berhasil meminta pertemuan dengan Moursi dan mendesak pembebasannya.

"Saya yakin dia harus dibebaskan," katanya kepada wartawan. "Saya yakin dia baik. Saya akan senang melihatnya."

Utusan tinggi Uni Eropa itu tiba dalam perjalanan terkininya ke Mesir pada Minggu malam, sehari setelah bentrokan berdarah di satu unjuk rasa pendukung Moursi yang menewaskan 82 orang tewas.

Dia telah bertemu dengan sejumlah pejabat dari pemerintah sementara, termasuk Presiden Adly Mansour, Wakil Presiden untuk urusan internasional Mohamed ElBaradei serta kepala militer Jenderal Abdel Fattah el-Sisi.

Pada Minggu malam dia juga bertemu dengan perwakilan dari koalisi Kelompok Islam yang memprotes berusaha untuk mendudukkan kembali Moursi sebagai presiden.

Tetapi anggota delegasi mengatakan ada prakarsa baru untuk menyelesaikan kebuntuan politik di negara itu telah dibahas dalam pembicaraan.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013