Jakarta (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mencegah gangguan keamanan yang masuk melalui pelabuhan, khususnya Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara.

Kepala Cabang PT Pelni Tanjung Priok, Anwar Sanusi mengatakan bahwa instansi yang dimaksud antara lain TNI, Kepolisian, Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KPPP/KP3), Badan Intelijen Negara (BIN) dan instansi lainnya.

"Sebenarnya kami juga kalau ada hal-hal yang mencurigakan apapun, unsur Kapolres, TNI terus KP3, sampai BIN juga ada di sekitar kami," kata Anwar saat dihubungi di Jakarta pada Rabu.

Anwar menjelaskan, koordinasi yang dilakukan berupa saling berbagai informasi yang ditujukan untuk mengantisipasi potensi ancaman, seperti peredaran narkoba, minuman keras (miras) ilegal dan terorisme.

"Kita saling menginfokan kalau ada hal-hal yang kiranya berupa ancaman," kata Anwar yang menambahkan bahwa pihaknya membuka posko keamanan yang di dalamnya terdapat petugas lintas instansi.

Baca juga: Pelni jamin fasilitas tersedia di Pelabuhan Tanjung Priok saat mudik

Salah satu tujuan adanya posko tersebut adalah untuk mengantisipasi ancaman yang masuk atau berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, khususnya pada masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

"Posko kita itu di dalamnya lintas instansi. Itu siaga sejak 18 Desember (2023) kemarin sampai dengan 8 Januari (2024) besok," kata Anwar.

Selain itu, kata dia, pengawasan ketat terhadap barang-barang penumpang juga dilakukan untuk mengantisipasi adanya potensi ancaman.

"Kita juga ada pengawasan berlapis, ada X-Ray, barang bawaan penumpang dan pemeriksaan lainnya juga," kata dia.

Baca juga: Lindungi lapisan ozon, Pelindo tanam 20 ribu bibit pohon

Selama masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, pihaknya belum menemukan ancaman apapun. Namun sebelum masa libur ini , pihaknya menemukan enam botol minuman 
keras lokal asal Ambon (Maluku) dan Kupang (Nusa Tenggara Timur/NTT).

"Yang seperti itu kan tidak dibolehkan dan kita antisipasi itu," kata Anwar.

Menurut Anwar, pihaknya juga bekerjasama dengan TNI AL yang menempatkan empat personel pada setiap kapal yang berlayar dari Pelabuhan Tanjung Priok.

"Untuk liburan Natal dan tahun baru, kita menggandeng TNI Angkatan Laut untuk mengawal baik pelayaran atau juga kegiatan di pelabuhan," kata Anwar.
Baca juga: Kanim Tanjung Priok perkuat sinergi lintas instansi pelabuhan

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023