Wellington (ANTARA News) - Pembuat susu bayi Karicare telah menarik dua produk dari pasar Selandia Baru, karena keselamatan konsumen menjadi perhatian utamanya, demikian isi pernyataan di jejaring Nutricia.

Produk yang ditarik adalah Karicare Infant Formula Stage One dan Karicare Gold plus Follow On Formula Stage Two.

Nutricia sekarang akan menarik Karicare Infant Formula Stage 1 (0-6 bulan), dengan nomor 3169 dan 3170 dan tanggal penggunaan 17 06 2016 dan 18 06 2016.

Yang juga akan ditarik adalah Karicare Gold+ Follow On Formula Stage 2 (6-12 bulan), dengan nomor produksi D3183 dan tanggal penggunaan 31 12 2014.

Hanya produk di Selandia Baru yang akan ditarik, demikian laporan Xinhua. Penarikan itu tak meliputi produk Karicare.

Raksasa susu Selandia Foterra pada Sabtu memberitahu Nutricia bahwa bahan mereka memiliki potensi masalah kualitas, kata Nutricia di dalam pernyataan yang disiarkan pada Sabtu malam.

Pelanggan tak boleh mengkonsumsi produk dengan nomor produksi itu buat bayi, kata Nutricia.

Fonterra pada Sabtu menyatakan bahwa pada pemeriksaan menunjukkan potensi keberadaan rangkaian Clostridium (Clostridium Botulinum) sampel konsentrat air dadih, yang bisa mengakibatkan keracunan makanan.

Protein bagian kental susu sapi yang terpengaruh diproduksi pada Mei 2012 dan perusahaan tersebut menyatakan pipa kotor di pabriknya di Hautapu, Wilayah Waikato, North Island, menjadi penyebab pencemaran tersebut.

Menteri Perdagangan Selandia Baru Tim Grose pada Ahad (28/7) mengatakan pertanyaan mengapa dan di mana potensi pencemaran terjadi, siapa yang akan bertanggung-jawab dan mengapa pemerintah tidak diberitahu sebelumnya sangat penting.

Ia menyatakan akan ada penyelidikan penuh tapi sekarang prioritasnya ialah menangani masalah saat ini.

Sementara itu, orang tua yang marah, pengekspor dan pejabat mempertanyakan mengapa Fonterra memerlukan waktu lebih dari setahun untuk mengidentifikasi dan memperingatkan mengenai bakteri mematikan mungkin mencemari formula bayi di Wellington dan luar negeri.

Pengekspor Selandia Baru menyatakan krisis Fonterra mempengaruhi mereka semua dan merusak reputasi negeri itu dalam hal keselamatan makanan di seluruh dunia.

Kekhawatiran itu meliputi 40 ton konsentrat air dadih yang digunakan untuk membuat 900 ton makanan termasuk formula bayi, yogurt, minuman olah raga dan protein di seluruh tujuh negara, termasuk Australia, China, Malaysia, Thailand, Arab Saudi dan Vietnam.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013