Jakarta (ANTARA News) - Tidak semua pemilik bisnis kuliner tutup saat lebaran. Warung Mie Aceh di kawasan Jakarta Timur milik Mahdi yang akan tetap buka saat Idul Fitri.

Mahdi yang berasal dari Aceh itu mengaku tetap membuka warungnya untuk memanfaatkan peluang bisnis saat para pesaingnya meliburkan diri.

Warung Mie Aceh milik Mahdi memang terletak sederet dengan banyak bisnis makanan lain yang bervariasi.

"Biasanya kalau lebaran banyak yang beli karena tempat makanan lain kan pada tutup," kata pria yang sebelumnya membuka warung di Pasar Minggu sejak 2008.

Lagipula, dia juga memang memutuskan untuk tidak pulang ke Aceh. "Jadi, lebih baik saya cari uang," katanya lalu terkekeh.

Hal serupa dilakukan di dalam bisnis katering. Sejumlah katering memutuskan untuk tetap menerima pesanan untuk hari Idul Fitri untuk menyediakan konsumsi bagi orang yang tidak sempat memasak di hari lebaran, salah satunya Nita Catering yang berdomisili di Citeureup.

Katering yang melayani wilayah Cibinong, Bogor, Depok, dan Jakarta membuat menu khusus untuk sajian lebaran, seperti opor ayam, ketupat dan sambal goreng ati.

"Kebetulan kami memang tidak mudik, jadi tetap menerima pesanan untuk lebaran," tukas salah satu pegawai Nita Catering, Eli, saat dihubungi Antara News.

"Yang paling banyak dipesan itu ketupat," lanjutnya.

Keputusan menjalankan bisnis kuliner pada hari lebaran tentu memiliki konsekuensi. Para pemilik bisnis makanan harus pintar-pintar mempersiapkan bahan baku karena aktivitas di pasar-pasar pun semakin meredup karena banyak pedagang yang mudik.

Mahdi yang biasa berbelanja di Pasar Induk mengantisipasinya dengan berbelanja dua kali lipat lebih banyak dari biasanya.

Nita Catering pun membatasi pemesanan hingga H-1 agar dapat menyiapkan bahan baku yang diperlukan.

"Pemesanan sampai H-1, jadi saat lebaran kita sudah siap bahan bakunya tinggal memasak saja," jelas Eli.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013