Demak (ANTARA) - Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo menemui para petani di Desa Wilalung, Kabupaten Demak Jawa Tengah, Selasa, yang saat menyampaikan aspirasi, mereka mengatakan sedang terlilit hutang.

Para petani tersebut langsung mengatakan kepada Ganjar sejumlah penghambat usaha mereka seperti musim kemarau panjang, harga gabah melambung, sulit mendapat pupuk hingga adanya mafia, sehingga mereka harus berhutang demi bisa bercocok tanam kembali.

Utang tersebut terbentuk selain karena pembayaran KUR (kredit usaha rakyat) yang macet, para petani mengaku Kartu Tani mereka diblokir sehingga harus mencari jasa penutup utang.

“Petani banyak diblokir kartu taninya dari tahun 2019 pak. Utang Rp50 juta, pas enggak lancar (angsuran), minta tolong jasa penutup per Rp10 juta, bayar Rp250 ribu,” kata salah seorang petani.

Mendengar hal tersebut, Ganjar menebar janji politiknya dengan program pemutihan hutang petani. Program tersebut terintegrasi dengan program KTP Sakti yang tujuannya agar pendataan bantuan para petani menjadi lebih jelas dan terarah.

Ganjar juga memahami bahwa subsidi pupuk makin lama makin berkurang. Ia meminta agar para petani tidak secara berlebihan menggunakan pupuk

"Nah kalau perlu, kalau perlu nggeh hidupkan kembali KUD (Koperasi Unit Desa). Distribusi pupuk subsidi lewat KUD. Ini mesti mlaku mele, luwe penak, (Ini pasti jalan, lebih enak) oke bro?" ujar Ganjar.
Baca juga: Kampanye hari ke-36, Ganjar ke pabrik mainan, Mahfud ziarah Bung Hatta
Baca juga: Ganjar luncurkan program GratisIn di hari ke-35 kampanye
Baca juga: Ganjar dengarkan keluhan masyarakat terkait kenaikan harga beras

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024