Tokyo (ANTARA) - Jepang telah menerima tawaran bantuan Amerika Serikat untuk tanggap darurat gempa dahsyat yang mengguncang wilayah tengah negara itu pada saat tahun baru, kata Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emanuel pada Kamis waktu setempat.

Emanuel mengungkapkan dukungan logistik dari militer serta makanan dan pasokan lainnya sedang disiapkan.

"Ketika Jepang membutuhkan bantuan, kami ada di sini untuk membantu, baik melalui sipil dengan sumber daya, maupun melalui militer dengan logistik ," kata Emanuel kepada Kyodo.

"Bantuan awal bernilai sekitar 100 ribu dolar AS (Rp1,55 miliar) tetapi nilai itu masih dalam tahap 'uang muka'," kata dia.

Pemberitahuan mengenai bantuan AS itu disampaikan saat Jepang melanjutkan operasi pencarian dan penyelamatan di Prefektur Ishikawa saat jumlah korban tewas bertambah menjadi di atas 80 setelah gempa bermagnitudo 7,6 mengguncang negara itu pada Senin.

Baca juga: 240 orang masih dinyatakan hilang setelah gempa Jepang

Akses jalur darat ke daerah-daerah terdampak bencana terhambat karena jalan terputus.

Emanuel juga menjelaskan bahwa sejumlah helikopter akan digunakan untuk membantu pengiriman sumber daya masuk dan keluar daerah itu.

Berbagai bantuan. mulai dari makanan, air, selimut, dukungan medis hingga teknisi militer untuk perbaikan jembatan dan jalan, sudah tersedia.

“Kami sudah menawarkan  bantuan, dan tawaran itu sudah diterima. Ini adalah bantuan tahap awal, jika mereka (Jepang) membutuhkan lebih banyak, mereka tahu ke mana harus menghubungi kami," kata dia.

Sejumlah negara sudah menawarkan dukungan dan mengirim pesan belasungkawa kepada Jepang.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan  pemerintahannya sejauh ini menolak menerima personel dan dukungan material dari luar negeri karena daerah  terkena dampak belum mampu menerima dukungan material atau menampung relawan.

Baca juga: Jepang gandakan personel SDF untuk selamatkan korban gempa

Namun, Kishida menegaskan bahwa Jepang akan berterima kasih atas dukungan yang tidak akan menjadi "beban".

Emanuel mengatakan bahwa langkah Jepang dalam  menerima tawaran AS tidak bertentangan dengan sikap negara itu, mengingat aliansi AS-Jepang dan sumber daya mereka sudah ada di negara Asia itu.

"Kami akan melakukan apa pun yang dikatakan Jepang untuk memindahkan sumber daya ke mana pun, ini adalah upaya yang dikomandoi Jepang," kata Emanuel.

Presiden AS Joe Biden sendiri sudah menyatakan "siap memberikan bantuan yang diperlukan bagi rakyat Jepang."

Ketika gempa bumi besar dan tsunami melanda Jepang timur laut pada 2011, militer AS melakukan misi bantuan bencana yang dikenal sebagai "Operasi Tomodachi" yang menjadi simbol aliansi bilateral AS-Jepang.

Baca juga: Politik kemarin, jelang debat capres hingga caleg koruptor

Sumber: Kyodo
 

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024