Kalau biasanya orang datang ke posyandu, keberadaan Tim Pemburu Stunting justru yang aktif bergerak ke rumah-rumah warga ....
Jakarta (ANTARA) - Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) meluncurkan Tim Pemburu Stunting (TPS) untuk mendeteksi tengkes (stunting) sejak dini dengan melakukan edukasi serta berkolaborasi untuk membagikan nutrisi yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan mengatakan bahwa pembentukan TPS ini merupakan bukti inovasi dari pemikiran anak muda untuk menyelesaikan masalah yang ada di sekelilingnya.

"Ini jadi inovasi yang ditawarkan pemuda untuk menjawab tantangan yang dihadapi pada hari ini. Soliditas tim yang digerakkan anak muda makin memperlihatkan bahwa setiap inisiasi yang dibangun bisa memberikan dampak yang besar bagi masyarakat," kata Arief saat peluncuran Tim Pemburu Stunting (TPS) di Fanta Headquarters, Jakarta, berdasarkan keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

Dalam kesempatan itu, Koordinator Fanta Health Ardiansyah Bahar mengatakan bahwa teknis pelaksanaan untuk memburu stunting itu dengan turun langsung ke masyarakat dari pintu ke pintu dan mengecek potensi stunting sejak dini.

"Kalau biasanya orang datang ke posyandu, keberadaan Tim Pemburu Stunting justru yang aktif bergerak ke rumah-rumah warga untuk deteksi potensi stunting sejak dini. Karena Tim Prabowo-Gibran fokus pada percepatan dan penyempurnaan, program ini turut melibatkan masyarakat luas tidak hanya kalangan medis," katanya.

Arief mengatakan bahwa program ini juga turut melibatkan masyarakat luas dan bukan hanya dari kalangan medis.

"Seperti penyedia makanan di kantin sekolah dan ibu-ibu PKK RT/RW setempat sehingga lebih banyak elemen masyarakat yang terlibat dalam pencegahan stunting sedini mungkin," kata Ardi.

Ia mengemukakan bahwa keseriusan Prabowo-Gibran dalam mengatasi isu kesehatan menjadi alasan kuat mengapa banyak petugas medis yang bersimpati pada ide dan gagasan Prabowo-Gibran.

"Saya melihat Pak Prabowo dan Mas Gibran punya keseriusan dalam membenahi masalah kesehatan di Indonesia, terutama soal stunting. Data Survei Gizi Indonesia (SGI) pada tahun 2022 menyebutkan bila satu dari lima anak Indonesia terkena stunting. Ini PR yang harus diselesaikan bila ingin wujudkan Indonesia Emas 2045," katanya.

Baca juga: TKN Fanta gunakan bahasa dan gestur khusus untuk gaet suara pemuda
Baca juga: TKN Fanta gandeng caleg muda gelar pemeriksaan kesehatan gratis


Sementara itu, Koordinator Tim Pemburu Stunting Era Lolita menuturkan bahwa program pencegahan stunting ini merupakan salah satu program prioritas dalam SDGs.

Era Lolita mengutarakan bahwa pencegahan stunting menjadi hal yang perlu untuk membangun Indonesia Emas 2045.

"Saya merasa bersyukur bisa terlibat dalam program ini. Apalagi, pencegahan stunting ini menjadi salah satu prioritas dalam SDGs. Untuk membangun Indonesia Emas 2045, harus memastikan kualitas SDM kita unggul, salah satunya membenahi masalah stunting ini," katanya.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Pewarta: Fauzan
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024