Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik meminta pengawasan terkait kegiatan hulu minyak dan gas lebih diperketat agar praktik-praktik yang melanggar hukum tidak terjadi.

"Proteksi lebih kuat lagi, lebih rapi dan lebih waspada dan tidak boleh melakukan hal-hal yang tidak baik," kata Jero usai pelantikan pejabat Eselon I dan II di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis.

Jero juga mengimbau kepada komite pengawas, Irjen ESDM, Badan Pengawasan dan Pembangunan serta Badan Pemeriksa Keuangan agar lebih ketat dalam mengawasi kegiatan-kegiatan tersebut.

Namun, dia mengaku hal-hal detail seringkali tidak terawasi oleh komite pengawas karena menurut dia, tidak semua menjadi tanggung jawab komite pengawas Kementerian ESDM, kecuali kebijakan.

"Komite pengawas itu mengawasi kebijakan, misalnya mengganti deputi atau mengajukan anggaran atau angket," katanya.

Dia pun menampik jika Kementerian ESDM disebut "lepas tangan" atas kegiatan pengawasan yang seringkali tidak terpantau tersebut.

Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Rudi Rubiandini ditangkap oleh KPK melalui operasi tangkap tangan (OTT) di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan pada Selasa malam, pukul 22.30 WIB.

Terkait kasus itu, Jero membantah jika kasus suap yang diduga dilakukan oleh perusahaan minyak asing Kernel Oil senilai 700.000 miliar dolar AS kepada Kepala SKK Migas tersebut, digunakan untuk pendanaan Konvensi Partai Demokrat.

"Tidak ada urusannya sama partai, orang kan bisa bicara apa saja. Biar nanti KPK mempelajari kasus itu karena kalau nanti dibicarakan lagi, jadi resah lagi," katanya.

Saat ini, Johannes Widjonarko telah diangkat menjadi Ketua SKK Migas menggantikan Rudi Rubiandini.

"Ini adalah proses paling cepat untuk menyelamatkan industri migas karena selama berurusan dengan hukum, Pak Rudi tidak bisa bekerja, tentu kita tidak ingin mengganggu dan membahayakan nasional," kata Jero.


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013