kebanyakan konsumen hanya melakukan pembelian dengan takaran ons
Gorontalo (ANTARA News) - Harga bawang merah di Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara, terus naik mencapai Rp130.000 per kilogram.

Hasan Padju, pedagang rempah-rempah di pasar tradisional Molingkapoto, Kwandang, Jumat, mengaku, kenaikan tersebut sudah terjadi tiga hari ini.

Sebelumnya harga bawang merah masih berada di kisaran Rp110.000-Rp120.000 per kilogram.

Namun naik lagi, bahkan pembelian di tingkat pemasok melonjak Rp100.000 per kilogram, itupun kata Hasan, pasokannya terbatas.

"Saya sendiri tak berani membeli banyak, sebab kebanyakan konsumen hanya melakukan pembelian dengan takaran ons," katanya.

Said (37) penjual sayur keliling, di Limboto, mengaku masih enggan menjual bawang merah, sebab tak mau merugi akibat penjualannya turun drastis. Pembeli rata-rata menggantikan kebutuhan rumah tangganya dengan bawang daun yang harganya jauh lebih murah, yaitu Rp6.000 per kilogram.

Selain itu kata Said, kebanyakan penjual sayur keliling bingung menentukan takaran yang pas agar tidak rugi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Gorontalo, Cokro Katili, mengakui jika pihaknya terus melaporkan perkembangan harga komoditi ini ke Kementerian Perdagangan.

"Hingga saat ini, pemerintah daerah tidak bisa mengintervensi harga," katanya.

Menurut dia, kebutuhan bawang merah bisa digantikan dengan jenis rempah lain, sehingga meski dikeluhkan masyarakat, namun tidak mengganggu stabilitas ketahanan pangan daerah.

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013