Kairo (ANTARA News) - Tank-tank tempur digelar di jalan-jalan utama Kairo, ibu kota Mesir, pada Jumat untuk mengantisipasi aksi sejuta pendukung presiden terguling Mohamed Moursi yang disebut "Jumatul Ghadhab" (Jumat kemarahan).

Tank-tank tempur antara lain digelas di jalan Salah Salim, Yussuf Abbas dan Thairan di seputar Bundaran Thairan, serta jalan Abbasea, Ramses, dan Bundaran Tahrir di pusat kota Kairo.

"Keberadaan barisan tank tempur seperti ini terjadi di masa revolusi 25 Januari (2011 yang menumbangkan rezim Presiden Hosni Mubarak)," kata seorang wartawan asing di Bundaran Masjid Iman, Kairo Timur.

Tentara juga memperketat pemeriksaan kendaraan di jalan-jalan. Mobil ANTARA sedikitnya enam kali dihentikan dan digeledah tentara bersenjata saat hendak memantau situasi di kota Kairo pada Jumat pagi.

Bundaran Masjid Iman di Jalan Makram Ebeid kini menjadi tempat baru aksi duduk pendukung Moursi, berpindah dari Bundaran Masjid Rabiah Adawiyah yang jaraknya sekitar tiga kilometer dari lokasi yang baru.

Pada Kamis (15/8) malam, pasukan keamanan berusaha membubarkan massa di Bundaran Majid Al Iman dengan menembakkan gas air mata, tapi pendukung Moursi terus bertahan.

Masjid Iman menjadi tempat persemayaman 314 jenazah korban serangan pembubaran paksa oleh aparat di Bundaran Rabiah pada Rabu (14/8).

Jenazah-jenazah tersebut dishalatkan usai shalat Jumat dan dilanjutkan dengan demo sejuta orang.

Sebanyak 30 kelompok yang menamakan diri "Aliansi Nasional Pendukung Keabsahan Presiden Moursi", termasuk Ikhwanul Muslimin, menyeru pendukungnya di Kairo dan seantero Mesir untuk turun ke jalan pada Jumat guna memprotes tindakan kekerasan aparat keamanan.

Ulama kharismatik Mesir yang bermukim di Qatar, Syeikh Yusuf Qardhawy, juga menyeru rakyat Mesir untuk turun ke jalan memprotes kebrutalan polisi dan tentara.

Menurut laporan resmi Kementerian Kesehatan Mesir, jumlah korban tewas dalam bentrokan pada Rabu (14/8) mencapai 674 orang sementara korban cedera sampai 5.451 orang di Kairo dan berbagai kota.

Namun menurut Ikhwanul Muslimin, jumlah korban tewas mencapai 2.637 orang dan korban cedera sekitar 13.823 orang.

Pewarta: Munawar Saman Makyanie
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013