Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) belum akan menarik sebagian pasukannya di Papua, menyusul penyerahan diri beberapa anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) akhir pekan silam. "Belum ada kebijakan untuk mengurangi jumlah pasukan di Papua," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Mohammad Sunarto Sjoekronoputro kepada ANTARA News di Jakarta, Senin. Sunarto menegaskan, keberadaan TNI di Papua tidak semata untuk mewaspadai keberadaan OPM melainkan lebih dari itu. "Jadi, hingga kini belum ada kebijakan untuk mengurangi pasukan di Papua, meski telah ada beberapa anggota OPM yang menyatakan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi," katanya. Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto mengatakan, pihaknya tetap akan mewaspadai keberadaan OPM walaupun organisasi itu telah menyatakan untuk kembali kepada NKRI. "Langkah berikutnya, kewaspadaan harus tetap dijaga," katanya, seraya menambahkan, menjaga kewaspadaan bukan berarti TNI melakukan pengejaran terhadap kelompok-kelompok yang masih ada. "Kita sudah tidak lagi ofensif dalam arti melakukan operasi militer untuk mengejar mereka, tetapi melakukan berbagai pendekatan agar anggota kelompok OPM yang masih berada di hutan-hutan ini kembali ke masyarakat. Kami mengajak mereka untuk turun ke kampung-kampung, dengan lebih ke arah kegiatan sosial, jadi sudah bukan lagi dengan operasi militer," kata Djoko. Menurut dia, kekuatan OPM secara militer yang berada di hutan-hutan kini sudah kecil dan tidak terlalu kuat. "Dalam satu kelompok tidak sampai puluhan orang," ujar Panglima TNI. Mereka tersebar dalam beberapa kelompok di kampung-kampung yang berada jauh di pedalaman. Demikian juga dengan kekuatan senjata yang OPM miliki, meski masih ada namun tidak terlalu kuat. "Seperti yang diserahkan kemarin juga hanya senjata rakitan," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006